SANGGAU, Suaraborneo.id - Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Sanggau, Dedy Irwan Virantama, mengunjungi Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) 65 Babai Cinga di Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Beringin, Kecamatan Kapuas, Senin (16/12/2024). Kunjungan ini menjadi momen istimewa untuk menunjukkan perhatian terhadap anak-anak disabilitas dan guru-guru luar biasa yang mendidik mereka.Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Sanggau, Dedy Irwan Virantama, mengunjungi Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) 65 Babai Cinga. (Foto:tk)
"Tidak ada kebahagiaan yang lebih besar selain melihat kemampuan luar biasa anak-anak kita yang disabilitas. Mereka luar biasa," ujar Kajari Sanggau.
Ia menekankan pentingnya kepedulian semua pihak terhadap anak-anak berkebutuhan khusus, baik dalam dunia pendidikan maupun sosial.
"Ini adalah tanggung jawab kita bersama untuk memastikan mereka mendapatkan perlakuan yang setara. Banyak di antara mereka yang telah memberikan kontribusi besar bagi bangsa. Mari kita sebagai masyarakat Sanggau lebih peduli terhadap keberadaan mereka," tambahnya.
Dalam kunjungan ini, Kajari menyerahkan bantuan berupa alat peraga pendidikan bagi anak-anak disabilitas serta apresiasi untuk para guru SLBN 65 Babai Cinga.
"Guru-guru SLB adalah pahlawan luar biasa. Mereka punya kemampuan emosional dan dedikasi tinggi dalam mendidik anak-anak berkebutuhan khusus. Hari ini, kami ingin memberikan sedikit apresiasi kepada mereka yang luar biasa ini," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SLBN 65 Babai Cinga, Burhan, mengapresiasi kunjungan Kajari beserta rombongannya.
"Kunjungan ini menjadi penyemangat luar biasa bagi kami. Kepedulian beliau terhadap anak-anak disabilitas sangat tulus. Saya bahkan terharu melihat beliau memeluk anak-anak kami dengan penuh kasih," ujarnya.
Burhan berharap kunjungan ini bisa membantu memperkenalkan SLBN 65 Babai Cinga kepada masyarakat. Ia juga mengajak orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus untuk tidak ragu menyekolahkan anak mereka di SLB.
"Masih ada anak-anak berkebutuhan khusus yang belum bersekolah karena berbagai alasan. Kami ingin memastikan tidak ada lagi anak-anak yang putus sekolah dan mereka semua mendapatkan pendidikan yang layak," pungkasnya. (TK)