Sekadau, Suara Borneo – Meski ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) di Kabupaten Sekadau masih terpantau aman pada pertengahan November 2024, pemerintah diminta tetap memantau situasi hingga akhir tahun. Hal ini disampaikan oleh Anggota DPRD Kabupaten Sekadau dari Komisi 3, Bernadus Mohtar, yang menilai pentingnya langkah antisipatif untuk mencegah potensi kelangkaan.Anggota DPRD Kabupaten Sekadau dari Komisi 3, Bernadus Mohtar. (Foto:asm:red)
“Kami di Komisi 3, yang bermitra dengan Dinas Perdagangan, Perindustrian, dan Ketenagakerjaan, meminta agar dinas terkait mempersiapkan strategi menghadapi kemungkinan kelangkaan BBM dan LPG 3 kg menjelang Desember,” ujar Mohtar, Kamis (21/11/2024).
Mohtar menegaskan bahwa langkah antisipasi sangat penting untuk memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi, terutama selama bulan Desember yang sering diwarnai dengan lonjakan konsumsi. Ia juga berharap pemerintah mampu menjaga stabilitas pasokan agar tidak terjadi gejolak harga yang dapat memberatkan masyarakat.
Selain BBM dan LPG, Mohtar mengingatkan pemerintah untuk memberikan perhatian khusus pada bahan pokok menjelang akhir tahun. Menurutnya, lonjakan harga bahan kebutuhan pokok kerap terjadi menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, sehingga perlu ada langkah konkret untuk menjaga stabilitas harga di pasar.
“Ketersediaan bahan pokok juga harus diperhatikan. Pemerintah perlu mengantisipasi lonjakan harga dengan memantau distribusi dan memastikan stok aman,” tegas legislator dari fraksi partai Gerindera ini.
Pernyataan ini menjadi pengingat bagi pemerintah daerah dan dinas terkait untuk lebih proaktif dalam memonitor dan menangani potensi masalah yang dapat mengganggu stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di penghujung tahun. Dengan koordinasi yang baik, diharapkan kebutuhan dasar masyarakat Sekadau tetap terjamin. (tim/red)