Jakarta, Suaraborneo.id - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) bersama Kementerian Dalam Negeri, dan Lembaga Administrasi Negara saat ini tengah fokus pada pemutakhiran data inovasi di laman Jaringan Inovasi Pelayanan Publik Nasional (JIPPNas). Sebagai Knowledge Management System (KMS), data inovasi pada JIPPNas, kedepan dapat segera terintegrasi.Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) bersama Kementerian Dalam Negeri, dan Lembaga Administrasi Negara. (Foto:HUMAS PANRB).
"Integrasi ini diharapkan untuk proses otomatisasi data antar sistem, menyederhanakan penyediaan data, dan menyediakan informasi yang real-time," ujar Sekretaris Deputi Bidang Pelayanan Publik Akik Dwi Suharto Rudolfus pada Focus Group Discussion (FGD) terkait Rencana Kerja JIPPNas dan Perkembangan Pemutakhiran data inovasi pada web JIPPNas, di Jakarta, Jumat (13/09).
Dijelaskan, data awal inovasi pelayanan publik dalam JIPPNas ini bersumber dari Kementerian PANRB hasil Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP), Kementerian Dalam Negeri dari Innovation Government Award (IGA), dan Lembaga Administrasi Negara dari Laboratorium Inovasi (LABINOV) yang berjumlah 2.928 inovasi pelayanan publik.
Dari jumlah data inovasi tersebut perlu dilakukan pemutakhiran dan validasi untuk memastikan bahwa data inovasi tersebut masih eksis berjalan dengan baik. Namun, dalam progresnya, masih terdapat beberapa kendala dalam pemutakhiran data inovasi tersebut.
"Dari 2.298 inovasi pelayanan publik di JIPPNas ini, kita sudah melakukan pemutakhiran data, disini kita lihat hasil pemutakhiran data kita tinggal 32 persen. banyak inovasi-inovasi yang sudah lama, namun tidak bisa dimutakhirkan," ungkapnya.
Selain itu, Kementerian PANRB sedang merancang bentuk integrasi antar pemangku kepentingan melalui _website_ JIPPNas (Kementerian PANRB, Tuxedovation (Kementerian Dalam Negeri), dan Inoland (Lembaga Administrasi Negara).
"Kita baru memulai dalam penyusunan integrasi, untuk itu hari ini diharapkan Bapak/Ibu bisa memberikan pandangan, bentuk integrasi, dan yang akan kita lakukan kedepannya dalam menyatukan, atau pertukaran data antara JIPPNas, Tuxedovation, dan Inoland," tuturnya.
Akik mengungkapkan bahwa nantinya pada integrasi data JIPPNas, tidak hanya untuk mengurangi redudansi data, tetapi juga untuk pertukaran data yang tidak menyulitkan. Diharapkan juga, kedepan JIPPNas, tidak hanya dapat dimanfaatkan oleh Kementerian PANRB, Kemendagri, dan LAN, tetapi juga instansi-instansi terkait lainnya dalam melakukan pengembangan inovasi.
Dalam kesempatan itu, Kepala Pusat Inovasi Administrasi Negara LAN Hartoto menjelaskan bahwa Inoland dibangun dengan fitur-fitur yang memuat berbagai informasi yang diperlukan untuk mendukung inovasi sejak proses maupun pasca proses pengembangan inovasi. Untuk diketahui, informasi dan perangkat pada tahap proses menyediakan bahan pembelajaran _distance learning_ melalui video, _coaching clinic online_, ruang konsultasi, seperti Laboratorium Inovasi, Model Inovasi, dan Workshop Champion of Innovation.
Sementara pada pasca proses, ekosistem pengetahuan dan inovasi akan menyediakan informasi dan perangkat monitoring, serta evaluasi dari inovasi yang telah dihasilkan untuk _feedback_ bagi pengembangan inovasi selanjutnya, seperti pengukuran dampak/manfaat inovasi, keikutsertaan dalam kompetisi inovasi tingkat lokal maupun nasional, dan adanya keinganan pihak lain untuk mereplikasi inovasi.
"Inoland dilengkapi dengan beberapa layanan inovasi yang berisikan informasi mengenai produk-produk layanan yang dimiliki dan dijalankan oleh Pusat Inovasi Administrasi Negara, yakni Laboratorium Inovasi, Workshop Champion Inovasi, dan Pengukuran Dampak Inovasi," pungkasnya. (fik/HUMAS MENPANRB)