Sintang Kalbar, Suaraborneo.id - Pemerintah Daerah Kabupaten menggelar rapat terakhir Panitia Pelaksana Hari Jadi Kota Sintang yang ke-660 Tahun 2022, di Ruang Rapat Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Rabu (27/4/2022).Rapat terakhir Panitia Pelaksana Hari Jadi Kota Sintang yang ke-660 Tahun 2022
Rapat dipimpin Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Kabupaten, Syarief Yasser Arafat.
Syarief Yasser Arafat menjelaskan, sesuai arahan Bupati Sintang dan Sekda Sintang, Pemkab Sintang lebih fokus pada empat kegiatan utama saja untuk disiapkan sebaikmungkin.
“Itu semua karena keterbatasan dana dan sedikitnya waktu persiapan karena adanya libur panjang. Jajaran Pemkab Sintang itu, mulai Jumat, 29 April 2022 sampai 8 Mei 2022 libur. Jadi persiapan sangat pendek,” jelasnya
"Adapun kegiatan yang disiapkan sebaikmungkin dan segera, adalah upacara Hari Jadi Kota Sintang di Halaman Kantor Bupati Sintang jam 08.00 WIB kemudian dilanjutkan dengan soft opening Museum Pusaka Ningrat di Keraton Sintang, ritual umpan benua, ziarah ke makam Pendiri Kota Sintang Djoebair Irawan, lalu ke Pendopo Bupati Sintang untuk makan saprahan. Itu kegiatan yang kita siapkan secepatmungkin. Kegiatan lain, waktunya kita geser saja,” tambah Syarief Yasser Arafat
Bernie Danu Brata, dari Kesultanan Sintang menjelaskan, rombongan Bupati Sintang setibanya di Keraton Sintang akan melepas umpan benua baru melakukan soft opening Museum Pusaka Ningrat di depan pintu museum. Setelah itu, baru masuk ke dalam museum untuk melihat koleksi yang ada. Barulah bergerak ke makam Pendiri Kota Sintang Djoebair Irawan untuk ziarah. Saat ziarah nanti, ada tabur bunga.
"Jadi waktunya sudah kami siapkan secepat mungkin, sehingga tidak akan mengganggu waktu untuk makan saprahan,” kata Bernie Danu Brata.
Andreas Calon, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama menyarankan kepada Pemkab Sintang untuk mengundang semua suku yang ada di Kabupaten Sintang saat pelaksanaan upacara pada Selasa, 10 Mei 2022 nanti.
“Inikan pestanya masyarakat Kabupaten Sintang yang terdiri dari berbagai suku. Saya mencatat ada 19 suku yang ada di Kabupaten Sintang. Dan itu semua ada paguyubannya. Jadi mudah dihubungi. Datanya ada di Forum Pembauran Kebangsaan Kabupaten Sintang,” terang Andreas Calon.
Igor Nugroho, Asisten Administrasi Umum menjelaskan bahwa pihaknya sudah mendata ada 36 pedagang kaki lima yang selama ini jualan di jalan mulai dari depan Kantor Bupati Sintang sampai Pendopo Bupati Sintang.
“Kita sudah data nama dan nomor handphone mereka. Ada 36 PKL, yang barang dagangan mereka akan kita borong dan diberikan secara gratis kepada masyarakat. Tetapi sebelum dilaksanakan program Sintang Berbagi, kami akan kumpulkan dulu mereka untuk diarahkan. Supaya nanti program Sintang Berbagi bisa berjalan lancar,” pungkasnya. (hm/as).