-->

Pemprov Gelar Bimtek Brigade Pangan, Dorong Kemandirian Pangan di Kaltara

Editor: Redaksi
Sebarkan:

Kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengelolaan Brigade Pangan dalam rangka mendukung Swasembada Pangan Tahun 2025. (Foto:dkisp)
TANJUNG SELOR, (SB) – Mewakili Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP), Ir. Heri Rudiyono, M.S., membuka kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengelolaan Brigade Pangan dalam rangka mendukung Swasembada Pangan Tahun 2025". 

Digelar di Hotel Luminor pada Rabu (3/12) tersebut, Heri Rudiyono menyampaikan apresiasi kepada seluruh panitia, narasumber serta para peserta yang berasal dari Kabupaten/Kota se-Kaltara. 

“Bimtek ini mempunyai manfaat dan tujuan sebagai upaya strategis untuk memperkuat ketahanan pangan dan produktivitas pertanian di Kaltara. Melalui peningkatan kapasitas operator dan pengelola, kita dapat memastikan pengelolaan Brigade Pangan berjalan lebih efektif,” ucap Heri Rudiyono. 

Heri menegaskan Brigade Pangan berperan penting sebagai ujung tombak percepatan produksi pangan di Kaltara. Dan saat ini terdapat 56 Brigade Pangan yang tersebar di berbagai wilayah. 

“Melalui unit ini, Pemerintah Daerah dan Pusat bersinergi mempercepat layanan alsintan, mekanisasi pertanian, percepatan tanam hingga penanganan serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) dan dampak perubahan iklim,” katanya. 

“Dengan kata lain Brigade Pangan adalah garda terdepan dalam memastikan pangan kita aman, cukup dan berkelanjutan,” tegasnya. 

Ia mengutip pesan Bung Karno ”Pangan adalah hidup matinya sebuah bangsa”, mengingatkan bahwa keberhasilan menyediakan pangan bukan hanya soal produksi, tetapi juga menyangkut masa depan sebuah negara. 

Kepala DPKP Kaltara ini menghimbau kepada seluruh Perangkat Daerah, instansi vertikal dan masyarakat untuk mendukung visi Presiden Prabowo dalam mencapai kemandirian pangan nasional. 

“Swasembada pangan harus kita tingkatkan sesuai harapan Presiden kita, Bapak Prabowo, agar Indonesia bisa mandiri tanpa bergantung pada negara lain serta program Makan Bergizi Gratis (MBG) juga mengutamakan penggunaan bahan makanan lokal untuk mendukung perekonomian petani Indonesia,” jelasnya. 

Selanjutnya Heri menyampaikan pesan dan harapan kepada operator, penyuluh dan pengelola Brigade Pangan yang pertama pentingnya memahami tata kelola alat dan mesin pertanian (alsintan) serta strategi percepatan tanam dan mitigasi dampak iklim. 

Lalu kedua, optimalisasi penggunaan alsintan seperti traktor, cultivator, pompa air, combine harvester, rice transplanter hingga drone sprayer; ketiga, memperkuat kolaborasi dalam menghadapi perubahan iklim dan potensi gangguan pangan. 

Kemudian keempat, yaitu kemampuan melakukan intervensi cepat saat terjadi kekeringan, banjir, serangan OPT dan lainnya; dan kelima, menjadikan Bimtek ini sebagai bagian dari strategi nasional untuk meningkatkan luas tanam, produktivitas, dan efisiensi biaya produksi. 

Kaltara memiliki lahan luas, potensi air yang baik serta dukungan program nasional seperti optimasi lahan, cetak sawah, padi gogo, penangkaran benih hingga modernisasi pertanian. 

“Seluruh langkah ini akan semakin efektif apabila pengelolaan Brigade Pangan berjalan lebih rapi, lebih cepat dan lebih profesional,” ujarnya. 

Heri menjelaskan Bimtek ini bukan sekadar transfer ilmu tetapi merupakan komitmen bersama untuk memperkuat ketahanan pangan di Kaltara. Untuk itu, ia mengajak seluruh peserta untuk menjadikan forum ini sebagai ruang kolaborasi. 

“Mari kita jadikan forum ini sebagai ruang belajar, berdiskusi, bertukar pengalaman dan memperkuat sinergi demi kemajuan sektor pertanian kita,” pungkasnya. (dkisp)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini