Sekadau Kalbar, Suaraborneo.id – Bupati Sekadau, Aron secara resmi membubarkan Panitia Gawai Dayak ke-14 Kabupaten Sekadau tahun 2025. Jumat (22/8/2025) malam. Pembubaran Panitia Gawai Dayak ke-14 Kabupaten Sekadau tahun 2025. (Foto:yt).
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Panitia Gawai Dayak ke-14, Radius, menyampaikan apresiasinya kepada seluruh panitia dan pihak yang telah mendukung terselenggaranya acara.
“Saya mengucapkan terimakasih kepada seluruh rekan-rekan panitia. Meski saya tidak selalu dapat hadir di Betang untuk mengontrol persiapan sejak sebulan sebelumnya, namun saya sangat bersyukur karena berkat kerja sama semua pihak, gawai ini dapat berjalan dengan baik, aman, dan lancar,” ujar Radius.
Ia juga menyampaikan penghargaan khusus kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Sekadau, Bupati Sekadau, serta Dewan Adat Dayak (DAD) yang telah memberikan dukungan penuh.
“Kami berterimakasih kepada pemerintah daerah Kabupaten Sekadau, Bapak Bupati atas sumbangan yang telah diberikan kepada panitia melalui DAD. Terimakasih juga kepada DAD atas bimbingan dan arahan yang sangat berarti, serta jajaran keamanan dari Polres maupun TNI yang selalu menjaga jalannya kegiatan,” tambahnya.
Radius memaparkan bahwa anggaran panitia semula berkembang menjadi Rp819 juta, dengan realisasi pendapatan sebesar Rp843 juta, sehingga masih terdapat saldo sebesar Rp24 juta.
“Untuk itu sekali lagi saya ucapkan terimakasih kepada seluruh panitia yang telah bekerja keras hingga acara ini berhasil dan memberikan hasil yang membanggakan,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua DAD Kabupaten Sekadau, Jefray Raja Tugam, juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak, khususnya Pemerintah Daerah.
“Atas nama Ketua DAD, saya mengucapkan terimakasih setinggi-tingginya kepada Pemda, terutama Bupati sebagai Dewan Tamu Kehormatan DAD Kabupaten Sekadau yang sudah mensuport bahkan menjadi sponsor utama dalam kegiatan ini. Terimakasih juga kepada Ketua Panitia beserta seluruh rekan panitia yang telah bekerja keras sehingga Gawai Dayak ini sukses,” kata Jefray.
Ia menegaskan bahwa Gawai Dayak bukan sekadar perayaan, melainkan juga ajang penting dalam melestarikan adat dan budaya suku Dayak, khususnya Dayak Taman di Kabupaten Sekadau.
“Gawai Dayak ini merupakan gawai tingkat kabupaten. Kita juga mengundang setiap kecamatan dan sanggar-sanggar untuk berpartisipasi, agar masyarakat terlibat secara langsung. Tujuan utama kita adalah melestarikan adat budaya di tingkat kabupaten, sehingga jati diri kita sebagai orang Dayak tetap terjaga,” jelasnya.
Bupati Sekadau, Aron, dalam sambutannya memberikan apresiasi dan rasa bangga atas suksesnya penyelenggaraan Gawai Dayak tahun ini.
“Atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Sekadau, saya mengucapkan terimakasih kepada Ketua DAD beserta seluruh pengurus, juga kepada Ketua Panitia Gawai Dayak ke-14 serta seluruh panitia lainnya yang telah bekerja keras sehingga acara ini bisa terselenggara dengan baik,” ujar Aron.
Bupati menilai, kesuksesan Gawai Dayak ke-14 ini adalah hasil kerja sama, evaluasi, dan pembelajaran dari penyelenggaraan di tahun-tahun sebelumnya.
“Kesuksesan ini tentu bukan kebetulan, melainkan buah dari evaluasi yang terus kita lakukan dari tahun ke tahun, serta kerja sama seluruh pihak. Gawai Dayak menjadi wadah persatuan, pelestarian budaya, sekaligus ruang kebersamaan bagi kita semua,” tegasnya.
Lebih lanjut, Aron berharap agar momentum ini dapat memperkuat identitas budaya Dayak sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Saya berharap, Gawai Dayak bukan hanya menjadi agenda budaya, tetapi juga menjadi penggerak ekonomi masyarakat, terutama pelaku UMKM lokal. Melalui gawai, kita perlihatkan bahwa budaya Dayak bukan hanya diwariskan, tapi juga bisa memberi manfaat nyata bagi kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (yt)