Menurut laporan Yemmi Ibrahim, Kepala Desa Seberang Kapuas, melalui grup WhatsApp Siaga Bantingsor, insiden tersebut diduga dipicu oleh tingginya curah hujan pada 2 Desember 2024 yang berlangsung selama berjam-jam. Hujan deras menyebabkan naiknya air Sungai Dakan serta pergeseran tanah di sekitar lokasi, sehingga fondasi rumah tidak mampu menahan beban dan akhirnya roboh.
Setelah menerima informasi, Kepala Pelaksana BPBD Sekadau, Akhmad, bersama tim berjumlah enam orang segera menuju lokasi menggunakan speedboat. "Kami melakukan pengecekan langsung, menganalisa kondisi rumah, serta mendokumentasikan kerusakan. Selain itu, kami membantu warga mengevakuasi barang-barang dan memberikan imbauan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem," ujar Akhmad.
BPBD juga mendistribusikan bantuan logistik kepada tujuh kepala keluarga yang terdampak, mencakup total 28 jiwa. Bantuan tersebut diharapkan dapat meringankan beban warga yang kini mengungsi.
Dari delapan rumah yang roboh, tujuh di antaranya merupakan tempat tinggal, sementara satu rumah digunakan untuk usaha. Dua warga mengalami luka-luka, yakni Muhardi Badol (67) yang mengalami luka ringan dan Andi Anisa Septiyadi (23) yang mengalami patah tulang. Kedua korban telah mendapatkan perawatan di RSUD Sekadau.
Pada siang harinya, Wakil Bupati Sekadau, Subandrio, Kalak BPBD, Akhmad Suryadi bersama Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PP dan KB), Henry Alpius serta Sekretaris Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) meninjau lokasi. Dalam kunjungan tersebut, mereka memastikan bantuan diberikan secara optimal kepada para korban.
"Pemkab Sekadau berkomitmen membantu masyarakat yang terkena bencana. Kami akan terus memantau dan memastikan semua kebutuhan warga terpenuhi," ujar Subandrio pada kesempatan itu.
Akhmad Suryadi mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi bencana akibat cuaca ekstrem yang sering terjadi belakangan ini.
"Kami juga akan meningkatkan sosialisasi mitigasi bencana, terutama di wilayah yang rawan tanah longsor dan banjir," tutupnya.
Dengan langkah tanggap dan sinergi semua pihak, diharapkan para korban dapat segera bangkit dan menjalani kehidupan normal kembali. (BPBD/red)