Gubernur Kalimantan Barat, H. Sutarmidji (tengah). Foto:adpim |
Gubernur Kalbar menyebut, bantuan tersebut merupakan program pemerintah dalam memberikan bantuan selama 3 (tiga) bulan untuk masyarakat yang datanya sudah terkumpul ke Badan Pangan Nasional (Bapanas).
"Jadi penerima ini datanya bukan dari Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Kota tetapi melainkan yang mendata dari pusat (Bapanas). Untuk Kalbar sendiri berjumlah 3.600 ton beras yang akan didistribusikan selama 3 (tiga) bulan kedepan", ucap Gubernur.
Dirinya berharap hal ini dapat sedikit meringankan dan mengurangi beban masyarakat juga untuk mengendalikan harga beras agar tidak terjadi kenaikan yang cukup tinggi.
"Bulog juga menjual beras dengan paling tinggi di harga Rp 9.950, sedangkan Provinsi juga menjual di beberapa pasar yang menjadi acuan untuk perhitungan inflasi. Sementara kita jual Rp 9.500 perkiraan nanti bisa di harga Rp 10.000 untuk menekan harga beras di pasar agar tidak terlalu tinggi, kalau tinggi saya akan lakukan operasi pasar lagi," jelas pria yang akrab disapa Bang Midji ini.
Gubernur Kalbar menegaskan kepada para distributor untuk tidak mencoba-coba menimbun bahan pangan sekarang ini. Karena dirinya sudah berkoordinasi kepada Satgas Pangan Polda Kalbar untuk terus melakukan pengawasan terhadap semua jenis pangan yang dibutuhkan oleh masyarakat.
"Jangan coba-coba untuk menyimpan stok spekulasi, saya sudah minta Polda Satgas Pangan untuk melakukan pengawasan. Lebaran ini saya yakinkan masyarakat, bahwa beras itu tersedia, gula tersedia, tepung terigu juga masih tersedia. Jadi semua kebutuhan pokok selama ramadhan dan setelah lebaran masih tersedia dengan baik," tegas Gubernur.
Dalam agenda ini, Gubernur turut didampingi Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kantor Wilayah Kalimantan Barat, Bambang Prihatmoko, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalbar, Ir. Herti Herawati, dan Camat Pontianak Selatan beserta jajarannya.(adpim)