Direktur PDAM Sirin Meragun Kabupaten Sekadau, Yok Kelak. Foto:tim |
Sebelumnya pihak PDAM Perumda Sirin Meragun sudah menyampaikan info bahwa untuk sementara pelayanan air bersih terhenti disebabkan ada tumpukan batu dan pasir dalam jumlah besar pada bangunan intake yang dibawa banjir di sungai meragun dan mulai besok pagi akan dibersihkan.
Kepada Wartawan, Direktur PDAM Perumda Sirin Meragun Kabupaten Sekadau, Yok Kelak menyampaikan bahwa banjir besar di Intake Meragun terjadi pada tanggal 19 Maret (malam).
Bangunan Intake PDAM Sirin Meragun yang dipenuhi tumpukan pasir dan batu. Foto:ist |
"Sesuai informasi dari Kepala Desa Meragun bahwa terjadi banjir besar sampai ke Nanga Taman. Dan tanggal 20 Maret paginya air sudah tidak mengalir," kata Yok Kelak saat di wawancara Wartawan, Selasa (21/3/2023) siang.
"Petugas kita baru bisa ke lokasi Intake pada tanggal 20 sore maka setelah dipastikan bahwa lokasi intake banjir maka baru tadi malam saya umumkan," tambahnya.
Setelah sampai dislokasi lanjut Yok, ternyata banjir sangat besar sehingga terjadi penumpukan batu dengan pasir di intake dan menutup semua saringan.
"Mulai tadi pagi sudah dilakukan pembersihan oleh petugas kita di lapangan. Kami terus memonitor perkembangannya, tadi pagi dibawah 2 Bar dan jam 1 siang ini tekanan air sudah mulai naik 6,3 Bar. Biasanya dikondisi normal tekanan air sekitar 8 Bar," jelas Yok.
"Bila ditanya tentang solusi, sampai saat ini kami belum menemukan solusi karena ini berkaitan dengan alam. Kami yang biasa ke lokasi intake apabila air sudah mulai pasang tidak ada lagi yang berani di lokasi karena banyak material kayu maupun batu yang akan hanyut dari hulu sungai," imbuhnya.
"Kami mohon maaf kepada masyarakat (pelanggan) atas kejadian ini. Kami terus memonitor, mudah-mudahan sore atau malam air sudah berjalan normal. Untuk dataran yang agak tinggi apabila belum bisa mengalir, mohon kesabarannya," tutup Yok Kelak. (tim)