-->

Lingkungan dan Kesehatan

Editor: Antonius
Sebarkan:

Gambar lingkungan dan dr.Apriana Clara
LANDAK, suaraborneo.id - Menjaga lingkungan tetap bersih merupakan hal yang sangat penting. Menjaga lingkungan agar tetap bersih sangatlah mudah sebenarnya, jika sering dilakukan, itu akan membuat kita terbiasa. 

" Apabila sejak dini kita diajarkan oleh orang tua kita tentang arti sebuah hidup yang bersih dan  sehat maka itu akan membuat kita terbiasa menjaga lingkungan agar tetap bersih, " ujar dr. Apriana Clara. 

Menurutnya, hal yang terkecil  yang bisa dilakukan adalah dengan membuang sampah pada tempatnya. Lingkungan yang tidak dirawat akan berdampak buruk bagi kesehatan baik secara langsung maupun tidak langsung. 

"Dampak paling utama yang bisa terjadi adalah banjir. Banjir dapat mencemari air tanah sehingga air tanah yang tercemar tersebut jika digunakan sebagai sumber air bersih akan menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan, " ungkapnya. 

Mengutip dari jurnal ilmiah terkait kesehatan lingkungan, lingkungan yang kotor akan menimbulkan pengaruh negatif bagi kesehatan dan dapat menimbulkan penyakit yang dikenal dengan Penyakit Berbasis Lingkungan. 

Penyakit berbasis lingkungan adalah serangkaian gejala atau penyakit yang disebabkan oleh bahan kimia, asap, polusi, alergen, virus, atau racun atau bahaya fisik yang ditemukan di lingkungan yang tidak sehat. 

Paparan bahan kimia beracun  bahaya lainnya ini dapat terjadi di mana pun, baik di rumah, tempat kerja, atau masyarakat. 

Dijelaskan Clara, mengutip dari situs epidemiologi kesehatan, berdasarkan trias epidemiologi penyakit, terdapat tiga faktor utama yang berkontribusi terhadap terjadinya penyakit dan masalah kesehatan lainnya, tiga faktor utama tersebut terdiri dari host (pejamu), agent (faktor penyebab) dan environment (lingkungan). 

1. Host ( pejamu/manusia ) yang dipengaruhi oleh perilaku hidup, status gizi, pengetahuan, dan lain-lain. 

2. Agent ( faktor penyebab ) yang trdiri dari : 

Agent Biologis : Bakteri, Virus, Jamur, Protozoa, Amoeba, dan lain-lain.

Agent Kimia    : Logam berat (Pb, Hg), air pollutants (Irritant: O3, N2O, SO2, Asphyxiant: CH4, CO), Debu dan seratt (Asbestos, silicon), Pestisida, dan lain-lain.

Agent Fisika     : Radiasi, Suhu, Kebisingan, Pencahayaan, dan lain-lain. 

3. Environment ( lingkungan ) yang terdiri dari udara, tanah, air, makanan, binatang dan lain-lain. 

Hubungan ketiga faktor tersebut merupakan hubungan yang dinamis yang berada dalam keseimbangan pada orang yang sehat. 

Perubahan pada satu komponen akan mengakibatkan perubahan keseimbangan yang pada gilirannya akan mempengaruhi kejadian penyakit. host-agent-environment menunjukkan keberadaan dan keterikatan manusia dengan lingkungannya. 

Saling mempengaruhi antara manusia dengan lingkungan dapat berdampak positif maupun negatif.

" Contoh hal ini diantaranya adalah muncul dan berkembangnya beberapa penyakit pada manusia yang dipengaruhi oleh lingkungannya atau penyakit berbasis lingkungan, " jelas Clara. 

Selain itu kata Clara ada beberapa jenis penyakit berbasis lingkungan, diantaranya: 

1. Asma.  Dapat disebabkan oleh kondisi udara yang kotor dan mengandung banyak zat berbahaya akan meningkatkan risiko terjadinya asma. 

2. Diare. Lingkungan yang kotor dapat menjadi tempat yang potensial bagi bakteri penyebab diare berkembang biak. 

3. Gangguan Penglihatan. Polusi udara (debu ) dapat membuat iritasi pada mata sehingga  berpengaruh pada kesehatan organ penglihatan kita.  

4. Kanker Paru. Beberapa zat penyebab polusi yang terdapat di udara ternyata juga memiliki sifat pemicu kanker (karsinogenik). 

5. Gangguan Jantung. Udara yang didominasi oleh zat berbahaya, membuat jantung harus bekerja ekstra untuk mengumpulkan oksigen. Polutan yang masuk ke dalam tubuh bisa berubah menjadi radikal bebas dan kemudian dapat mengakibatkan pembuluh darah jantung tersumbat, sehingga mengganggu kerja jantung.  

6. ISPA ( Infeksi Pernapasan Akut ). Selain disebabkan oleh perjangkitan dari orang yang menderita ISPA, penyakit ini dapat juga disebabkan oleh udara yang tercemar.  

7. Tipes atau demam tifoid. Selain disebabkan oleh perjangkitan dari orang yang menderita tipes, penyakit ini dapat juga disebabkan oleh makanan dan minuman yang tercemar oleh tinja orang yang menderita tipes karena kebersihan lingkungan yang tidak baik (buang air besar sembarangan).    

" Mengingat penyakit berbasis lingkungan sangat berbahaya bagi kesehatan, maka diperlukan kepedulian yang besar terhadap kebersihan lingkungan agar terhindar dari penyakit-penyakit  tersebut, " pesan Clara. 

Kemudian beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kesersihan lingkungan, baik di rumah, di tempat kerja maupun di sekolah:  

1. Membuang sampah pada tempatnya. 

2. Buatlah jadwal piket untuk membersihkan rumah, biasakan kita untuk membersihkan   kamar, kamar mandi, Dapur, halaman rumah, selokan, dan area sekitar rumah secara rutin.

3. Membersihkan selokan-selokan. Tujuan dari membersihkan selokan adalah agar air di selokan tidak tersumbat oleh sampah-sampah. Apabila selokan tersumbat maka dapat menimbulkan aroma yang tidak sehat yang berpengaruh juga pada kesehatan.

4. Bakar sampah yang tertimbun. Sampah yang sudah dibuang kalau sudah banyak sebaiknya dibakar agar tidak berterbangan dan berserakan kembali. 

5. Lakukan langkah 3 M: menutup tempat penyimpanan air, menguras bak mandi secara rutin, mengubur barang-barang bekas.

6. Selalu terapkan 3B: buang sampah di tempat yang sudah di sediakan, bersihkan segala sesuatu yang kotor, biasakanlah untuk hidup sehat dan bersih.

Lingkungan yang bersih dan nyaman tentunya akan membuat hati kita terasa damai dan tubuh kita sehat. 

Dengan menjaga lingkungan agar tetap bersih maka akan  membuat kita jauh dari ancaman berbagai macam penyakit sehingga  dapat meningkatkan derajat kesehatan kita. 

"Mari kita tanamkan dan tingkatkan kepedulian terhadap kebersihan lingkungan, " ajaknya. (opn). 

Penulis : Clara


Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini