-->

DPRD Landak Bersama Tiga OPD Bahas Laka Lantas

Editor: Antonius
Sebarkan:

Komisi C rapat bersama tiga OPD bahas laka lantas
LANDAK, suaraborneo.id - DPRD Landak melalui komisi C rapat bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Dinas Perhubungan (Dishub) dan Direktur RSUD Kabupaten Landak di ruang sidang DPRD Landak, Senin (29/8/2022). 

Rapat tersebut membahas terkait peristiwa kecelakaan yang terjadi di dusun Runut desa Tonang kecamatan Sengah Temila pada 25 Agustus 2022 lalu yang menyebabkan puluhan siswa-siswi SMPN 1 Sengah Temila menjadi korban kecelakaan. 

Komisi C dipimpin oleh Margareta, didampingi wakil ketua Robin, bersama anggota Bernadinus Mariadi, Junis, dan Maraga Satrio Arjuna. 

" Kami rapat bersama atau Rapat Dengar Pendapat (RDP) dari tiga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait tentang peristiwa yang terjadi beberapa waktu lalu, baik itu kronologi, total korban dan penanganan yang sudah dilaksanakan dan langkah penanganan kedepannya serta aset bis sekolah," ujar Margareta.

Sebelumnya Jumat yang lalu Komisi C dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Landak Heri Saman, langsung melayat di tiga rumah duka dan juga ke RSUD Landak. 

" Kita merasakan duka yang mendalam atas musibah ini dan berharap kedepannya tidak terulang kembali dan menjadi perhatian kita bersama-sama baik pemerintah daerah, sekolah dan penyedia jasa angkutan, baik secara kualitas dan kuantitas," ucap Margareta. 

Kepala Dikbud Landak Hery Mulyadi mengakui setelah mendapat informasi sekitar pukul 12:40 WIB, merasa kaget dan langsung berkoordinasi di kantor akan langsung turun ke lokasi kejadian. 

Mendapat informasi bahwa anak-anak yang kecelakaan itu banyak yang dirujuk di RSUD Landak dan di Puskesmas Semakin. 

"Saya juga menugaskan Kepala  SMPN 01 Sengah Temila untuk memantau anak-anak yang masih dirawat di Puskesmas Senakin, " ujar Hery Mulyadi. 

Dia mengatakan saat membesuk korban kecelakaan Pj. Bupati dan Sekda Landak juga memerintahkan untuk memantau perkembangan kondisi korban kecelakaan. 

“ Kami selalu memantau kondisi mereka dan terkait santunan, korban mendapat santunan dari Jasa Raharja, " kata Hery Mulyadi. 

Dijelaskan Hery Mulyadi, korban yang meninggal dunia pada kecelakaan lakalantas ini ada 4 orang, 29 orang luka-luka jadi totalnya 33 orang. 

" Selain dirujuk di Puskesmas dan RSUD Landak, ada juga yang dirujuk ke RS Antonius Pontianak dan RS dr. Sudarso Pontianak, " jelasnya. 

Kepala Dishub Landak Gusti Agus Kurniawan, mengatakan pada tahun 2008 Dishub Landak mendapat hibah dari Kementrian Perhubungan bis sekolah sebanyak dua unit.

"Dua unit bis ini dikelola Dishub selama satu tahun, setelah 2009, bis sekolah berhenti beroperasi. Kemudian bis ini dihibahkan ke Koperasi Pegawai Negeri ditahun 2012," kata Kadishub.

Menurutnya, kendaraan yang sudah dihibahkan memang tidak beroperasi lagi. 

"Mungkin banyak faktor yang saya dapat, informasi juga faktor sosial terkait dengan angkutan-angkutan umum yang mengangkut anak-anak sekolah juga protes. Ini salah satu menjadi faktor kenapa itu berhenti dan juga mungkin terbentur biaya operasional juga, " ungkap  Agus 

Dijelaskan Agus, Dishub setiap tahun ada kegiatan uji petik kendaraan apakah kendaraan tersebut layak digunakan atau tidak. 

" Dishub juga akan melakukan sosialisasi dan mengaktifkan kembali edukasi keselamatan lalu lintas yang selama dua tahun ini berhenti karena pandemi covid-19, " jelas Agus. 

Direktur RSUD Landak dr.Albertus Geovani, menyampaikan untuk korban kecelakaan lalu lintas tidak dikenakan biaya dan ada informasi juga dari Jasa Raharja akan menanggung biaya pengobatan korban.

"Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 117 tahun 2018 menjelaskan terkait angkutan sekolah yang bisa menyedia angkutan sekolah:

1. Kendaraan milik sekolah, atau

2. Kendaraan umum yang disewa dari perusahaan,

3. Kendaraan umum yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah, " jelas dr. Albertus. (Anton/MC) 



Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini