-->

Dinkes Ungkap Strategi di Balik Keberhasilan Penurunan Angka Stunting di Sekadau

Editor: yati
Sebarkan:

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sekadau, Henry Alpius.
Sekadau Kalbar, Suaraborneo.id - Kabupaten Sekadau mencatat prestasi luar biasa dalam menurunkan angka stunting di Indonesia, dengan penurunan prevalensi dari 35,5% pada 2022 menjadi 12,2% pada 2023. Atas pencapaian ini, Pemerintah Kabupaten Sekadau menerima penghargaan dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sebagai daerah dengan penurunan stunting terbanyak di Indonesia.  

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sekadau, Henry Alpius, menegaskan keberhasilan ini adalah hasil kerjasama lintas sektor yang komprehensif dan melibatkan banyak pihak, baik dari pemerintah daerah, sektor swasta, hingga masyarakat. Strategi pentaheliks yang diterapkan menggabungkan intervensi gizi spesifik dan sensitif, sebagaimana diatur dalam Perpres 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.  

“Penurunan ini merupakan kerja keras bersama lintas sektor, tidak hanya di bidang kesehatan, tetapi juga melalui dukungan sektor lain seperti PUPR, Perkim, dan CSR perusahaan. Bahkan, desa ODF di Kabupaten Sekadau sudah mencapai 55%, jamban layak mencapai 90%, dan akses air bersih cukup memadai,” jelas Henry, 9 Juli 2024.  

Program intervensi gizi spesifik mencakup pemberian tablet tambah darah, makanan tambahan untuk ibu hamil dan balita, serta susu. Sementara itu, program gizi sensitif melibatkan pembangunan infrastruktur sanitasi, penyediaan air bersih, hingga program ekonomi kreatif desa seperti peternakan ayam oleh BUMDes yang hasilnya digunakan untuk pemenuhan gizi anak-anak.  

Henry juga menyebut inisiatif “Gerakan Bapak Asuh” sebagai salah satu kunci keberhasilan. Melalui gerakan ini, 1.800 anak di Kabupaten Sekadau mendapatkan bantuan gizi dari CSR perusahaan, forkopimda, TNI, dan Polri. Selain itu, alokasi dana desa sebesar 20% dari anggaran desa juga turut mendukung kegiatan kesehatan untuk percepatan penurunan stunting.  

“Keberhasilan ini adalah bukti bahwa pendekatan holistik dan kolaborasi antar sektor mampu menghasilkan perubahan nyata. Kabupaten Sekadau tidak hanya menurunkan angka stunting, tetapi juga membangun pondasi kuat untuk generasi yang lebih sehat dan produktif di masa depan,” pungkas Henry.

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini