Foto banjir di jalan raya di pasar Sebadu kecamatan Mandor (foto Antonius) |
Menurut Yonathan, di wilayah jalan raya Sebadu, Kecamatan Mandor, air naik hingga mencapai ketinggian sekitar 20 CM dari permukaan aspal. Genangan air juga mulai terjadi di halaman rumah warga.
Warga sekitar mulai bersiap-siap mengantisipasi jika air terus naik hingga ke rumah mereka.
Yonathan mengatakan bahwa hujan turun sejak pukul 14:00 WIB dan baru mereda sekitar pukul 18:00 WIB.
"Meskipun jalan raya masih bisa dilalui, namun warga agar berhati-hati saat melintas," kata Yonathan.
Kaverius Fere, seorang warga Sebadu, juga mengonfirmasi adanya genangan air di dua titik jalan raya di wilayah tersebut. Pertama, di jalan raya Sebadu di depan rumah warga, dan kedua di jalan raya menuju Desa Semenok.
Pukul 19:30 WIB, jalan menuju Desa Semenok sudah tidak bisa dilewati karena ketinggian air telah mencapai lutut orang dewasa.
Meskipun jalan raya Sebadu dari arah Mandor menuju Senakin masih bisa dilalui, namun Fere mengingatkan agar tetap waspada karena kondisi air mulai naik.
" Warga di sekitar wilayah banjir terus memantau perkembangan situasi dan berharap agar air tidak terus naik sehingga tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar," kata Pere.
Hal yang sama disampaikan oleh Aprilo Ilo, dari Ngabang pulang ke Mandor, sampai di desa Senakin kecamatan Sengah Temila banjir di jalan raya di pasar Senakin.
Kendaraan motor yang dikendarainya sempat mogok setelah melintas genangan air tersebut.
Kemudian dilanjutkan sampai desa Sebadu kecamatan Mandor banjir di jalan raya depan lapangan sepak bola Sebadu, kendaraan antrian panjang di jalan raya Sebadu untuk bergantian melewati jalan yang terendam air.
" Sedangkan sepeda motor yang melintasi jalan tersebut terpaksa harus di dorong dan matikan mesin, khawatir mogok lagi. Kami melintas pukul 20: 00 WIB, air makin naik," kata Aprilo Ilo. (Anton)