Sekda kabupaten Landak serahkan bantuan kepada Pokdarwis Angan Tembawang |
Kegiatan dirangkai dengan Penanaman Pohon, Penyerahan Bibit ikan, Bibit Buah beserta Mesin Pencacah Plastik dan Genset kepada Pokdarwis Angan Tembawang,
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh oleh Ketua HKTI Kabupaten Landak, Kapolres Landak, Kepala DLH, OPD terkait, Forkopimcam Jelimpo, Kades Angan Tembawang, Forkompala Kabupaten Landak, Ketua Pokdarwis desa Angan Tembawang, Masyarakat dan Tamu undangan lainnya.
Vinsensius menyampaikan bahwa bumi ini bukan warisan nenek moyang, melainkan titipan dari anak cucu kita. Alam yang kita miliki saat ini adalah warisan turun temurun leluhur pada generasi saat ini, namun kata warisan memberi kesan bahwa kita saat ini yang masih hidup menerima warisan adalah obyek penerima yang pasif.
"Kita sering cenderung berpotensi mengeksploitasi alam dengan semena-mena, hutan di tebang, perut bumi di keruk sebanyak-banyaknya, dan membuang sampah di sembarang tempat," ujar Vinsensius.
Dikatakannya kalau kita berpandangan bahwa bumi ini titipan dari anak cucu kita, layaknya sebuah titipan, kita kelak harus mengembalikannya minimal sama dengan saat kita menerima.
"Syukur kalau kondisinya lebih baik, kita akan menjadi individu yang aktif positif, bertanggung jawab penuh atas tindakan kita pada alam yang menjadi titipan generasi berikutnya. konsekuensinya, kita harus menjaga kelestarian bumi ini, dimulai dari sekarang," katanya.
Menurut Vinsensius, kita tidak harus menjadi superman yang mampu menggempur batu meteor yang akan jatuh ke bumi, dan kita tak harus menjadi tarzan yang selalu menjaga hutan dari jarahan orang-orang yang tidak bertanggungjawab.
Dan kita juga tidak harus menjadi ilmuwan yang bisa menemukan teknologi pengolahan limbah. kita cukup menjadi diri kita dan berperilaku ramah lingkungan, sehingga hal ini pembiasaan dan gaya hidup.
"Jika ada lahan kosong, lebih baik di tanami dengan tanaman-tanaman yang bermanfaat untuk ketersediaan pangan, tetapi tidak ada lahan lagi, bisa memanfaatkan pekarangan rumah untuk bercocok tanam, minimal dapat memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari,"ungkap Vinsensius. (Anton/rus)