-->

49.729 Jiwa Terdampak dari 11 Kecamatan di Sintang dan 1.062 Jiwa Mengungsi

Editor: Redaksi
Sebarkan:

Tim Satgas bencana banjir Kabupaten Sintang eqat memberikan bantuan logistik kepada warga terdampak. Foto:pkm
Sintang Kalbar, Suaraborneo.id - Komando Satuan Tugas Penanganan Bencana Alam Banjir, Angin Puting Beliung dan Tanah Longsor Kabupaten Sintang merilis data terkini dampak banjir di Kabupaten Sintang. Berdasarkan data yang di rilis pada Jumat, 14 Oktober 2022 pukul 15.00 WIB tersebut terjadi peningkatan jumlah kecamatan, warga terdampak dan jumlah pengungsi. Penyebabnya, debit banjir terus mengalami peningkatan dibanding Kamis, 13 Oktober 2022 kemarin. 

Jumlah kecamatan terdampak dari 10 kecamatanmenjadi 11 kecamatan, 13. 111 KK menjadi 14. 181 KK, 47. 307 jiwa naik menjadi 49. 729 jiwa, 104 desa kelurahan menjadi 115 desa kelurahan, pengungsi dari 120 KK naik menjadi 307 KK atau 1. 062 jiwa, jumlah sekolah tetap sama 67 unit, tempat ibadah sama yakni 37 buah. 

Item data juga semakin bertambah pada Jumat, 14 Oktober 2022 yakni tentang data fasilitas publik yang terdampak seperti jalan 112 ruas, jembatan 113 unit, rumah warga 12. 733 unit, Puskesmas pembantu 10 unit, Posko ada dua yakni 1 milik pemkab sintang dan 1 Posko swadaya, dapur umum 1 dikelola Pemkab Sintang dan 1 dikelola Pemerintah Kecamatan Sintang. Lokasi pengungsian 9 lokasi dan 8 diantaranya ada di Kecamatan Sintang.

Satgas Bantingsor juga menyampaikan informasi bahwa belum ada fasilitas PLN yang terendam banjir dan korban jiwa masih nol. 

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Sintang, Kurniawan yang juga Koordinator Komunikasi Publik Satgas Bantingsor Kabupaten Sintang menjelaskan, dalam menangani banjir, Pemerintah Kabupaten Sintang memutuskan beberapa kebijakan penting yakni, penyelamatan jiwa warga terdampak banjir dengan melakukan evakuasi warga, membangun tempat pengungsian, membuat dan mengoperasikan dapur umum, mendistribusikan sembako, air bersih, menjamin ketersediaan stok kebutuhan pokok, pelayanan kesehatan, keamanan rumah warga serta memberikan fasilitas untuk mobilitas orang dan barang,”  bebernya. 

"Selain itu, Pemkab Sintang juga menyusun program dan kegiatan penanganan pasca banjir dalam rangka rehabilitasi dan pembangunan dengan melakukan inventarisir sarana prasarana yang rusak, melakukan rehabilitasi dan pembangunan kembali, memberikan pelayanan kesehatan untuk antisipasi penyakit yang ditimbulkan pasca banjir, dan memberikan bantuan sosial,” tutup Kurniawan. (as) 

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini