KUBU RAYA, suaraborneo.id – Bupati Muda Mahendrawan menginginkan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Kubu Raya turut memfasilitasi pemasaran produk beras lokal Kubu Raya yang kembali digencarkan pemerintah daerah. Jika dulu pemasaran beras lokal ditangani koperasi pegawai, Muda menginginkan saat ini KTNA yang mengambil peran.
“Nah, kami maunya saat ini pemasaran beras lokal ini diserahkan ke KTNA Kubu Raya,” ujarnya usai menghadiri Rembuk KTNA dan Pengukuhan Pengurus KTNA Kecamatan se-Kabupaten Kubu Raya di Gardenia Resort and Spa Kubu Raya, Senin (9/9).
Tidak sekadar memasarkan beras lokal, Muda berharap nantinya KTNA lebih mudah berkoordinasi dengan pihak kelompok tani dan gabungan kelompok tani untuk turut mendorong peningkatan produktivitas padi.
“Insya Allah, nantinya secara sistemik pemasaran dan pangsa pasar beras lokal ini juga akan kami kawal sehingga produktivitas beras lokal ini bisa kembali menggeliat,” ungkapnya.
Muda menuturkan, pihaknya saat ini menargetkan penambahan luas tanam sehingga ke depan produksi padi dapat meningkat. Peluncuran produk beras lokal Kubu Raya sendiri, ungkapnya, akan dilakukan pada Januari 2020 mendatang.
“Jadi, saat launching beras lokal nanti, sekaligus juga akan kami launching galeri-galeri termasuk tempat penjualan beras lokalnya. Sehingga siapa saja yang berminat membeli beras lokal Kubu Raya bisa langsung mendatangi galeri beras lokalnya,” paparnya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kubu Raya, Gandhi Setyagraha menerangkan, KTNA punya peran strategis dalam pengembangan dan pemasaran beras lokal Kubu Raya. Terutama dalam tata kelola yang berkaitan dengan pemasaran beras lokal. Ia menyebut di beberapa daerah tertentu yang strategis, akan dibangun galeri untuk beras lokal. Seperti di Sungai Kakap, Sungai Ambawang, dan Rasau Jaya.
“Galeri ini fungsinya sebagai wadah atau etalase untuk menampilkan dan menjadi salah satu pusat pemasaran produk beras lokal asli Kubu Raya,” jelasnya.
Gandhi menjelaskan, peran strategis KTNA disebabkan tergabungnya sumber daya manusia yang berkemampuan, mandiri, termotivasi, dan memiliki banyak kelebihan dalam kontribusi mengembangkan sektor pertanian. Hubungan sinergis penyuluh dengan KTNA pun, menurut dia, sejak dulu telah terjalin. “KTNA juga bisa berperan sebagai penyuluh swasdaya dan peran ini bisa diberdayakan dalam membantu memberikan pembinaan dan pendampingan bagi para petani lainnya di lapangan,” terangnya.
Penulis: Rio/humas
Editor: Asmuni