![]() |
Gubernur Kalbar Ria Norsan didampingi Wakil Gubernur, Krisantus Kurniawan menyambut kedatangan Menteri Pengangkutan Sarawak, Malaysia, Dato Sri Lee Kim Shin di Bandara Supadio Pontianak. (Foto:ms) |
Rombongan Menteri Pengangkutan Sarawak tiba di Bandara Supadio sekitar pukul 08.55 WIB. Kehadiran mereka disambut langsung oleh Gubernur Kalbar Ria Norsan didampingi Wakil Gubernur, Krisantus Kurniawan, jajaran Forkopimda, pejabat instansi vertikal, dan perangkat daerah. Suasana penyambutan berlangsung hangat, menegaskan eratnya hubungan diplomasi lintas batas kedua wilayah.
Gubernur Kalbar, Ria Norsan menekankan bahwa pembukaan kembali jalur penerbangan Pontianak–Kuching akan membawa dampak luas, baik dalam mendorong pertumbuhan ekonomi maupun mempererat hubungan sosial budaya masyarakat di perbatasan.
“Kalimantan Barat memiliki potensi unggulan, mulai dari destinasi wisata, warisan budaya Dayak, Melayu, Tionghoa, hingga inovasi layanan digital yang mendukung kenyamanan wisatawan. Dengan dukungan pemerintah, kerja sama ini diyakini akan memperkuat identitas bangsa sekaligus menggerakkan ekonomi kreatif,” ujarnya.
Ia menambahkan, jalur udara menjadi sarana strategis karena mampu mempersingkat jarak, waktu, dan biaya. Konektivitas ini akan mempermudah interaksi lintas batas, mulai dari bisnis, pariwisata, hingga hubungan kekeluargaan.
Sementara itu, Dato Sri Lee Kim Shin menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat dari pemerintah dan masyarakat Kalbar. Ia menegaskan bahwa kerja sama transportasi udara sangat penting sebagai penghubung utama perdagangan, investasi, dan komunikasi lintas negara.
“Kerja sama ini tidak hanya untuk kepentingan pemerintah, tetapi juga masyarakat luas di kedua wilayah. Mari kita dukung bersama demi kemajuan Kalimantan Barat dan Sarawak,” ucapnya.
Ia juga menilai Pontianak dan Kuching memiliki kedekatan geografis, ikatan budaya, serta sejarah panjang yang saling terkait. Karena itu, penerbangan reguler antara kedua kota diyakini dapat menjadi motor pertumbuhan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Pertemuan ini dipandang sebagai momentum strategis untuk memperkokoh diplomasi regional sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat perbatasan. Program promosi desa budaya, pengembangan destinasi wisata unggulan, hingga pemberdayaan pelaku ekonomi kreatif disebut sebagai agenda prioritas yang akan didorong bersama.
Kunjungan resmi Menteri Pengangkutan Sarawak kali ini bukan hanya sebatas kunjungan kehormatan, melainkan juga menandai komitmen bersama dalam membangun kawasan perbatasan yang produktif, maju, dan berdaya saing global. Dengan sumber daya alam, kekayaan budaya, serta posisi strategis di jalur internasional, Kalimantan Barat dan Sarawak diyakini mampu menjadi mitra sejajar dalam memperkuat konektivitas regional yang berkelanjutan. (ms)