![]() |
Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) ke-41 di Kalimantan Barat di Pendopo Gubernur Kalbar. [Foto:adpim] |
Dengan mengusung tema nasional “Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045,” peringatan HAN menjadi momentum penting dalam menegaskan komitmen bersama terhadap perlindungan dan pengembangan anak-anak sebagai generasi penerus bangsa.
Dalam sambutannya, Gubernur Ria Norsan menekankan bahwa anak merupakan amanah Tuhan yang harus dijaga dan dididik dengan penuh cinta, nilai moral, dan tanggung jawab. Ia juga menyuarakan keprihatinannya terhadap maraknya kasus sosial yang melibatkan anak, seperti pergaulan bebas dan penyalahgunaan fasilitas.
“Anak-anak adalah titipan Allah. Mereka bisa jadi jalan menuju surga atau sebaliknya. Karena itu, orang tua wajib hadir mendampingi dan membimbing mereka, sekurangnya lima menit setiap hari,” tegasnya.
Turut memberikan sambutan, Ketua TP PKK Provinsi Kalbar, Ny. Dr. Hj. Erlina, SH., MH., yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak APKASI. Erlina menyoroti pentingnya peran keluarga, khususnya ibu, dalam mencegah anak dari perilaku negatif seperti bullying dan pergaulan bebas.
“Ajak anak bicara, cek tas mereka sepulang sekolah, kenali teman-teman mereka. Usia SMP itu rentan dan butuh pendampingan ekstra dari orang tua,” pesannya.
Ia juga membagikan pengalaman pribadinya sebagai ibu dan tokoh publik yang tetap meluangkan waktu untuk mendampingi anak-anak, serta mendorong mereka terlibat dalam kegiatan positif seperti kursus dan kegiatan keagamaan.
Peringatan HAN tahun ini dimeriahkan dengan senam bersama serta penampilan dari para pelajar. Erlina berharap ke depan, kegiatan semacam ini bisa digelar di ruang terbuka agar dapat disaksikan dan dinikmati lebih banyak masyarakat.
Acara ini turut dihadiri oleh Ketua Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah (KPPAD) Kalbar serta mitra TP PKK. Para guru dan pendamping pun diajak aktif berkomunikasi dengan KPPAD jika menjumpai kasus kekerasan atau bullying di lingkungan sekolah.
Gubernur dan Ketua TP PKK Kalbar sepakat bahwa sinergi antara keluarga, sekolah, pemerintah, dan masyarakat sangat dibutuhkan dalam membentuk karakter anak-anak yang kuat dan berakhlak, sebagai fondasi menuju Indonesia Emas 2045. ((rfa/ica)