-->

City Branding, Strategi Komunikasi Publik yang Kian Relevan

Editor: Redaksi
Sebarkan:

Menteri RiniWidyantini saat menerima audiensi dari City Brand Institute di kantor Kementerian PANRB. (Foto:panrb)
JAKARTA, (SB) – City branding bukan sekadar kegiatan promosi daerah. Lebih dari itu, city branding merupakan strategi komunikasi publik yang menyeluruh dan terarah, berfungsi memperkuat identitas daerah sekaligus membangun keterlibatan warga. City Branding adalah proses strategis untuk menciptakan dan mengelola citra atau identitas unik suatu kota guna menarik perhatian wisatawan, investor, dan penduduk. 

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Rini Widyantini, menekankan bahwa city branding dapat menjadi alat efektif untuk memperkuat narasi kebangsaan berbasis nilai-nilai lokal, menumbuhkan rasa bangga masyarakat, serta mendorong partisipasi publik dalam proses pembangunan.

“Di era sekarang, narasi pembangunan tidak bisa dipisahkan dari keberhasilan kebijakan,” ujar Menteri Rini saat menerima audiensi dari City Brand Institute di kantor Kementerian PANRB, Jakarta, Rabu (23/7/2025).

Menurutnya, city branding memungkinkan pemerintah daerah menyampaikan arah dan identitas pembangunan secara konsisten, menggunakan bahasa yang mudah dipahami masyarakat. 

“Ini bukan hanya soal apa yang dilakukan pemerintah, tapi juga bagaimana masyarakat memaknainya,” tambahnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa strategi ini semakin penting karena pelayanan publik kini bertransformasi menjadi lebih berpusat pada manusia, mengutamakan kebutuhan, pengalaman, dan harapan warga. Dalam konteks tersebut, city branding mampu membangun kepercayaan publik, memperluas partisipasi, dan menciptakan hubungan emosional antara pemerintah dan masyarakat.

“Kami memandang city branding bukan sebagai pelengkap, melainkan bagian integral dari pengelolaan komunikasi publik yang berdampak nyata. Hal ini juga sejalan dengan arah reformasi birokrasi ke depan, yakni memperkuat hubungan antara pemerintah dan warga,” kata Menteri Rini.

Untuk mewujudkan hal itu, Kementerian PANRB bersama City Brand Institute saat ini tengah menjajaki kerja sama dalam rangka peningkatan kompetensi aparatur sipil negara (ASN) di bidang city branding. Kompetensi yang dibangun meliputi aspek teknis, manajerial, sosiokultural, hingga digital.

“Penguatan di seluruh dimensi ini sangat diperlukan untuk menjawab tantangan global sekaligus meningkatkan daya saing daerah. Pelatihan yang ditawarkan City Brand Institute bisa menjadi platform strategis untuk membangun kompetensi secara kontekstual,” jelasnya.

Ia juga menyinggung bahwa Grand Design Manajemen ASN 2025–2045 mendorong terwujudnya ASN yang adaptif, kompeten, dan berintegritas. Model pembelajaran berbasis praktik, seperti action learning dalam pelatihan city branding, dapat membentuk kapabilitas ASN dalam menghadapi tantangan masa depan.

Menteri Rini menekankan bahwa pengembangan kompetensi ASN tidak bisa hanya bergantung pada pemerintah. Kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk sektor swasta dan organisasi nirlaba, kini menjadi kebutuhan yang tidak terelakkan.

“Menjelang 2045, ASN juga ditargetkan memiliki kompetensi global dan digital, serta mampu mempertanggungjawabkan kinerjanya berbasis data dan etika. Pelatihan tematik seperti city branding sangat potensial memperkuat capaian ini di tingkat daerah,” pungkasnya. (panrb)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini