Selama satu hari penuh, aktivitas masyarakat dihentikan sebagai bentuk penghormatan terhadap adat Balala. "Saat Balala, kita kumpul bersama keluarga di dalam rumah untuk berdoa bersama, memohon kepada Tuhan (Jubata) agar selalu mendapatkan rezeki dan hidup yang sehat," jelas Cahyatanus.
Dia juga mengapresiasi semua lapisan masyarakat, baik yang berasal dari suku Dayak maupun non-Dayak, yang telah taat mengikuti pelaksanaan Balala pantang nagari.
Cahyatanus menegaskan pentingnya tradisi ini sebagai sarana untuk mempererat persatuan serta meraih berkah dari Tuhan (Jubata).
"Balala ini untuk kita semua agar mendapatkan berkat dari Tuhan (Jubata)," tutup Cahyatanus, seraya berharap semoga ikatan kebersamaan tersebut terus terjaga di masa yang akan datang.(Anton)