Sintang Kalbar, Suaraborneo.id - Bupati Sintang dr. H. Jarot Winarno dengan semangat membuka pelaksanaan Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik Pertama Tingkat Kabupaten Sintang di Indoor Apang Semangai. Pembukaan acara ini berlangsung meriah dan diwarnai dengan pemukulan gendang oleh Bupati, Uskup Sintang Mgr. Samuel Oton Sidin, OFM. Cap, serta sejumlah tamu undangan lainnya.Bupati Sintang dr. H. Jarot Winarno dengan semangat membuka pelaksanaan Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik Pertama Tingkat Kabupaten Sintang di Indoor Apang Semangai.
Dalam kesempatan ini, hadir berbagai pihak, termasuk Ketua I LP3K Provinsi Kalimantan Barat, Aloysius Mering, Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, Kartiyus, Forkopimda, Wakil Ketua Sementara DPRD Sintang, Yohanes Rumpak, serta pastor, suster, bruder, dan peserta yang berasal dari sembilan kecamatan di Kabupaten Sintang.
Dalam sambutannya, Bupati Jarot Winarno menyampaikan apresiasi kepada camat dan peserta yang hadir.
"Menyanyi yang baik memang sulit, sehingga tidak semua kecamatan bisa ikut. Namun, saya yakin setiap kecamatan memiliki potensi umat yang dapat berpartisipasi,” ungkapnya.
Bupati juga menekankan pentingnya persatuan dan kerukunan dalam masyarakat Katolik, mengingatkan pada slogan yang mengedepankan kebangsaan: “100 Persen Katolik, 100 Persen Indonesia.” Ia mengajak semua untuk menjaga semangat persatuan tersebut.
Lebih jauh, Bupati Jarot mengusulkan agar ke depan diadakan Pesparani yang melibatkan umat Katolik dari tiga kabupaten di bawah binaan Keuskupan Sintang, yaitu Kabupaten Sintang, Kapuas Hulu, dan Melawi, dengan harapan bisa terlaksana pada tahun 2025.
Mengutip slogan LP3K, “Qui bene cantat bis orat,” yang berarti “Ia yang bernyanyi dengan baik, sama dengan berdoa dua kali,” Bupati menekankan bahwa penyampaian agama melalui nyanyian dapat menyentuh hati dan jiwa umat.
“Semoga calon Bupati dan Wakil Bupati Sintang yang terpilih nantinya dapat melanjutkan kegiatan Pesparani ini, bahkan lebih besar dan meriah lagi. Ini adalah pesta kita bersama,” tutup Bupati Sintang.
Acara Pesparani Katolik ini diharapkan dapat memperkuat ikatan spiritual di antara umat Katolik di Kabupaten Sintang serta meningkatkan partisipasi dalam kegiatan keagamaan.