 |
| Kegiatan PJ ketua TP PKK kabupaten Landak di kecamatan Menyuke (foto kom) |
Wahyuning Mulyani dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa Kader PKK adalah relawan tangguh yang berdedikasi tinggi demi meningkatkan mutu keluarga. Beliau menjelaskan bahwa keluarga merupakan lingkup terkecil dari PKK dan perlu dibangun dari dalam keluarga sendiri.
Selanjutnya, Wahyuning Mulyani juga menyampaikan bahwa kasus stunting saat ini menjadi program penting yang harus diberantas bersama dalam upaya mencapai visi Indonesia Emas Tahun 2045 sebagai Negara maju dan Generasi Emas Tahun 2045.
Beliau mengungkapkan bahwa di Kabupaten Landak, tingkat stunting masih cukup tinggi. Berdasarkan data dari metode E-PPGBM pada tahun 2022, persentase stunting turun dari 22,4% menjadi 19,8%. Kemudian pada tahun 2023, angka tersebut menurun menjadi 19,00%. Wahyuning Mulyani berharap bahwa pada tahun 2024, angka stunting dapat mencapai 14%.
Walaupun demikian, Wahyuning Mulyani menyebutkan bahwa ada dua desa di Kabupaten Landak yang berhasil mencatatkan Zero Stunting, yaitu Desa Angkanyar di Kecamatan Kuala Behe dan Desa Sepangah di Kecamatan Air Besar.
Hal ini menunjukkan tanggung jawab bersama dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai pentingnya pola hidup bersih dan sehat.
Pada akhir kegiatan pembinaan TP PKK Desa se-Kecamatan Menyuke, Pj. Ketua TP-PKK Kabupaten Landak, Wahyuning Mulyani, berharap adanya kolaborasi yang kuat antara PKK dan masyarakat dalam mencapai target penurunan angka stunting di Kabupaten Landak.
"Saya menekankan bahwa upaya ini adalah tanggung jawab bersama dalam membangun masa depan yang lebih baik bagi generasi penerus," pesan Wahyuning Mulyani. (Anton/Kom).
