SINGKAWANG||Suara Borneo - Batu Belimbing adalah salah satu 
destinasi wisata yang terletak di wilayah Kelurahan Nyarumkop Kecamatan 
Singkawang Timur Kota Singkawang Kalimantan Barat. Kelurahan Nyarumkop 
mencoba untuk turut andil dalam pengembangan sektor pariwisata, terlebih
 dengan pengembangan desa wisata yang menjadi salah satu bentuk 
pariwisata pedesaan yang menjadi tumpuan berkembangnya konsep Pariwisata
 Berkelanjutan.
Destinasi wisata Batu Belimbing di Singkawang. Foto:ist 
Destinasi wisata Batu Belimbing ini terletak di 
jalan raya Singkawang – Bengkayang dengan jarak sekitar 10 km dari pusat
 Kota singkawang. Adapun waktu tempuh yang diperlukan dari pusat Kota 
Singkawang kurang lebih 20 – 30 menit. 
Batu Belimbing merupakan 
wilayah perbukitan dengan hamparan perkebunan dan hutan yang masih 
alami, asri dan indah menjadi ikon pariwisata panorama alam. Dengan 
berbagai potensi yang ada, Kelurahan Nyarumkop bersama Kelompok Sadar 
Wisata (Pokdarwis) berusaha menerapkan pariwisata yang menempatkan 
masyarakat disekitar lokasi tidak hanya menjadi objek pariwisata, tetapi
 masyarakat juga menjadi pelaku pariwisata tersebut.
Potensi alam
 kawasan Batu Belimbing yang luar biasa ini dan dalam rangka untuk tetap
 menjaga kelestarian alamnya  bersama masyarakat menjadi tempat wisata 
alam edukasi, seni, budaya dan olahraga dengan nama Taman Batu 
Belimbing.
“Ada yang menyebut batu ini meteor yang jatuh dari 
langit, sekarang menjadi tempat wisata. Dari Pontianak juga 3 - 4 jam 
sudah sampai. Dan Alhamdulillah akhirnya saya bisa sampai kesini dan 
melihat keunikan alam ini,” ucap Pj. Gibernur Kalimantan Barat, 
Harisson.
Ia mengapresiasi langkah Pokdarwis yang dikembangkan 
ini harus menjadi unggulan. Dimana hal ini sejalan dengan amanat 
Presiden, yang mana setiap desa/kelurahan harus memiliki potensi 
unggulan, mulai dari sisi produk atau tempat wisata yang bisa 
kembangkan, baik wisata alam atau wisata buatan.
“Dengan adanya 
desa wisata, akan mampu menggerakkan roda perekonomian masyarakat. 
Terima Kasih kepada semua yang sudah mengembangkan wisata batu belimbing
 ini, pasti dengan susah payah. Kedepannya tergantung kita mengelola 
tempat wisata ini. Semoga konsisten yang semakin profesional,”  tutup 
Harisson.
Di tempat yang sama, Pj wali Kota Singkawang Sumastro 
menyadari masih banyak yang harus ditingkatkan guna menambah daya tarik 
Destinasi wisata Batu Belimbing ini.
“Kami merasa kagum kepada 
pokdarwis, semangatnya tak pernah kendor. Kawasan wisata batu belimbing 
akan berkembang dimasa akan datang. Mudah - mudahan kawasan ini akan 
bisa menjadi destinasi unggulan setelah destinasi lainnya. Berbagai 
Penghargaan yang diterima, walaupun masih dikelola secara sederhana, tak
 menyurutkan semangat Pokdarwis Batu Belimbing ini untuk terus 
berkembang. Mari kita menjaga kawasan ini”, harapnya.
Seperti 
yang kita ketahui, berbagai kisah tentang Batu Belimbing juga memiliki 
kisah yang sering terdengar di masyarakat. Batu ini dulunya bernama Batu
 Pulau karena bentuknya yang dianggap menyerupai sebuah pulau. Kemudian,
 ada juga yang menyebutnya dengan Batu Bergantung karena tampilan batu 
ini seperti terapung di atas air.
Akhirnya batu ini diberi nama Batu Belimbing karena bentuknya yang segi-segi alias berlekuk-lekuk menyerupai buah belimbing. 
Batu
 Belimbing ini juga disebut-sebut sebagai meteor langit yang jatuh di 
bumi. Meski demikian, batu ini memang sungguh menjadi fenomena alam yang
 unik. Secara ilmiah batu ini terbentuk karena adanya erosi dan 
pelapukan yang terjadi pada batu tersebut.(adpim)
Kunjungi Destinasi Wisata Batu Belimbing, ini kata Harisson