 |
| PJ bupati Landak Samuel saat membuka acara MTQ (foto kom) |
Kegiatan dibuka oleh Pj. Bupati Landak Samuel,SE.,M.Si di Kantor Kejaksaan Negeri Landak . Kamis (06/07/23) pukul 09.00 WIB.
Hadir dalam kegiatan tersebut Forkopimda Kabupaten Landak, Komandan Yon Armed 16/Komposit Ngabang, Kepala Rutan Ngabang, Perwakilan Kementerian Agama Kabupaten Landak, Kepala LPTQ Kabupaten Landak, Peserta Lomba MTQ serta Tamu Undangan lainnya.
Dalam Kesempatan tersebut Samuel menyampaikan bahwa Pelaksanaan Lomba MTQ sekabupaten Landak merupakan sebuah terobosan baru sekaligus menjadi persiapan kabupaten Landak sebagai Tuan Rumah Pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran ( MTQ ) XXXII Tingkat Provinsi Kalimantan Barat tahun 2024.
Ini merupakan sebuah terobosan yang baik, tahun lalu tingkat kecamatan dan tahun ini kembali diselenggarakan pada tingkat kabupaten.
Kegiatan ini merupakan sebuah kegiatan mempersiapkan Qori dan Qoriah kita dalam mempersiapkan untuk tahun 2024. Dimana Kabupaten Landak akan menjadi Tuan Rumah Pelaksanaan MTQ XXXII Tingkat Provinsi Kalimantan Barat tahun 2024,
" Saya harap melalui kegiatan ini di dapatkan bibit unggul dari Kabupaten Landak," ungkap Samuel.
Samuel menyatakan dukungannya atas dilaksanakannya perlombaan MTQ yang diadakan dalam rangka menyambut hari Bhakti Adhyaksa Ke-63.
"Saya sangat mendukung kegiatan ini, semoga pelaksanaan lomba MTQ ini dapat berjalan dengan lancar. Saya yakin panitia yang sudah dibentuk akan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya," kata Samuel.
Ia berpesan kepada para pembina dan orang tua untuk memotivasi dan memberikan dukungan guna meningkatkan kualitas Para Peserta Lomba MTQ.
"Saya harapkan para pembina atau orang tua yang mendampingi peserta lomba untuk terus memotivasi dan memberikan dukungan para peserta agar kualitas perlombaan MTQ ini tidak kalah dengan Perlombaan MTQ tingkat nasional," pesannya.
Samuel mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan aktivitas di bidang keagamaan untuk mencegah Konflik SARA.
"Marilah kita terus meningkatkan aktifitas kegiatan bidang keagamaan dalam berbagai momentum dengan melibatkan komponen masyarakat sehingga terciptalah keimanan kita yang semakin kuat sehingga tidak akan goyah jika terjadi konflik akan SARA," ajak Samuel. (Anton/Kom)
