 |
| Foto bersama di Padagi Sekendal kecamatan Air Besar kabupaten Landak (foto Antonius) |
Ritual adat Barimah dilaksanakan bersama masyarakat desa Sekendal yang dihadiri oleh GM KSP CU Lantang Tipo, pengurus CU, penasehat hukum Glorio Sanen dan masyarakat setempat. Pada acara ritual adat Barimah dilengkapi dengan peraga adat dengan memotong ayam dan anjing di Padagi Sekendal.
Glorio Sanen mengakui, ritual adat Barimah bapinta ini merupakan yang kedua kalinya dia lakukan, yang pertama dulu pada saat mau membela masyarakat peladang di wilayah Sintang. Puji Tuhan masyarakat yang dibela itu bisa bebas.
"Kemudian ini yang kedua kalinya datang bapinta, dimana KSP CU Lantang Tipo sedang memperjuangkan Hak dan Kepentingan Hukumnya semoga Perjuangan ini dibimbing dan diberkati Tuhan Yang Maha Esa", ungkap Glorio Sanen.
Dijelaskannya, CU merupakan milik anggota, bukan milik pengurus, ketua tapi milik bersama anggota.
"Jadi sebenarnya masalah CU juga merupakan masalah bersama anggota," jelasnya.
Glorio Sanen berharap, ritual adat Barimah ini bisa jadi momentum yang bisa diagendakan setiap tahun.
" Jika ini rutin dilakukan, supaya adat istiadat di wilayah kita bisa dilestarikan dengan baik," harap Glorio Sanen.
General Manager (GM) CU Lantang Tipo Yohanes Apa, mengungkapkan setiap daerah atau kabupaten mempunyai adat budaya masing-masing. Kami KSP CU Lantang Tipo sangat patuh untuk melestarikan adat budaya masyarakat.
" Apalagi anggota CU mayoritas orang Dayak yang patuh dengan adat budaya. Jadi orang Dayak harus maju karena CU merupakan satu-satunya lembaga keuangan orang Dayak," ungkap Yohanes.
Dikatakannya, sekarang karyawan anggota KSP CU Lantang Tipo sudah 692 orang, dan rata-rata orang Dayak.
"Dengan adanya CU kita semua bisa maju, karena ada yang bilang, karena ada CU dia bisa bergabung menjadi anggota dan bisa berusaha," kata Yohanes.(Anton)
