Landak Kalbar, Suaraborneo.id – Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Landak memberikan penyuluhan pengendalian hama terpadu kepada para petani di dua Kecamatan Air Besar dan Kecamatan Kuala Behe, selasa (13/12/22).Ketua HKTI Kabupaten Landak Karolin Margret Natasa saat memberikan penyuluhan kepada petani. Foto:dki
Ketua HKTI Kabupaten Landak Karolin Margret Natasa mengingatkan bahwa dalam memberantas hama harus dilakukan sejak saat memulai masa taman dan melakukan perawatan hingga sampai panen.
"Pengendalian hama terpadu ini dapat kita cegah saat mau mulai masa tanam seperti pemilihan benih sehat bermutu, penggiliran tanaman, kebersihan lingkungan pertanaman, pengaturan waktu tanam, tanam serempak, penanaman tanaman perangkap, pengaturan jarak tanam, tumpang sari, pengolahan tanah dan air, pemupukan berimbang sesuai kebutuhan tanaman, serta pengelolaan gulma dan tumbuhan liar," bebernya.
Karolin menjelaskan bahwa penyuluhan pertanian harus terus mendampingi para petani dengan mengenali jenis hama yang ada di suatu daerah sehingga lebih cepat melakukan pengendaliannya dengan menggunakan pestisida organik.
"Kita harus mengetahui dulu jenis hama yang ada di wilayahnya, dengan begitu kita lebih mudah memberikan jenis pestisida organik apa yang cocok untuk memberantas hama tersebut. Kalau di Air Besar dan Kuala Behe rata-rata itu hama ulat dan tikus," ungkap Karolin.
Terakhir Bupati Landak periode 2017-2022, Karolin Margret Natasa berpesan kepada para petani agar dapat menjaga keberlangsungan ekosistem yang ada dengan menjaga musuh alami hama.
"Hama ini memiliki musuh-musuh alami seperti tikus dengan musuh alaminya adalah ular. Nah, para petani jangan hanya memburu ularnya saja, kalau ular itu diburu maka hama tikus akan semakin banyak. Untuk itu para petani juga harus belajar tentang musuh alami hama ini," tutup Karolin. (dki)