-->

Wali Kota Pontianak Minta Sekolah-sekolah Menyiapkan Bank Sampah Mini

Editor: Redaksi
Sebarkan:

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono saat melaksanakan penanaman pohon dan edukasi pemilahan sampah di SDN 33 dan SMPN 28, Kelurahan Siantan Hulu, Kecamatan Pontianak Utara
Pontianak Kalbar, Suaraborneo.id - Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pontianak untuk menyediakan Bank sampah mini di sekolah-sekolah. Bank sampah adalah suatu tempat yang digunakan untuk mengumpulkan sampah yang dari pengumpulan sampah yang sudah dipilah kemudian disetorkan ke tempat pembuatan kerajinan dari tempat sampah. Pernyataan tersebut disampaikan Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono usai melaksanakan penanaman pohon dan edukasi pemilahan sampah di SDN 33 dan SMPN 28, Kelurahan Siantan Hulu, Kecamatan Pontianak Utara, Senin (21/2l2022).

Menurutnya, sampah-sampah organik juga bisa didaur ulang menjadi pupuk kompos. Sementara sampah plastik bisa dikumpulkan untuk dinilai dengan uang kemudian didaur ulang. Pemilahan sampah-sampah ini, baik organik maupun anorganik, akan memudahkan dalam pengelolaannya.

"Dengan adanya bank sampah mini di sekolah-sekolah ini diharapkan anak-anak mendapatkan edukasi tentang manfaat dari memilah sampah," harapnya 

Edi Rusdi Kamtono menambahkan, di SDN 33 dan SMPN 28 ini dinilainya masih belum banyak pepohonan yang ditanam. Oleh sebab itu, dirinya meminta DLH Kota Pontianak untuk membimbing atau menjadikan kawasan sekolah tersebut sebagai kawasan hijau yang produktif. Misalnya kalau ingin ditanami pohon buah-buahan, dipilih buah-buahan yang cocok. Kemudian kalau ditanami pohon peneduh, cari pohon yang tahan terhadap lingkungan.

"Tentu teknik serta cara penanamannya maupun tempatnya ini harus diperhatikan. Saya lihat masih banyak space di dekat bangunan. Kalau bisa di sekitar bangunan menanamnya, jadi biar agak lapang soalnya kalau di tengah ini untuk anak-anak bermain," ungkapnya.

Ia menambahkan, seiring pertumbuhan penduduk di Kota Pontianak yang terus bertambah dan hingga kini tercatat sudah mencapai sekitar 672 ribu, produksi sampah juga ikut mengalami peningkatan. Secara teoritis, satu orang setidaknya memproduksi sekitar 2,5 kilogram sampah per hari. Di Kota Pontianak sampah yang diproduksi oleh masyarakat dari berbagai aktivitas rerata 360 hingga 400 ton sampah yang dihasilkan dalam sehari. 80 persen sampah dikelola di TPA Batu Layang. Oleh sebab itu, berbagai upaya dilakukan pemerintah bahkan mengerahkan bagaimana sampah ini bisa terkelola dengan baik sehingga tidak menimbulkan permasalahan, seperti kekumuhan dan timbulnya penyakit yang diakibatkan sampah dan lain sebagainya. Sebagaimana diketahui, ada bermacam teknik atau metode dalam pengelolaan sampah. Diantaranya Reuse, Reduce dan Recycle (3R), komposting, pengelolaan gas metan dari sampah dan sebagainya.

 "Kita memikirkan bagaimana caranya sampah ini, terutama pada generasi muda, bisa mempersepsikan sampah bukan merupakan benda yang tidak berguna, tetapi benda yang bisa dikelola menjadi bermanfaat dan bernilai. Mulai dari rumah tangga hingga di pembuangan akhir," pungkasnya. (Prokopim/Eka).

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini