-->

Tinjau Pengolahan Pupuk Organik Cair di Baning Panjang, ini Kata Sekda Sintang

Editor: Admin/gon
Sebarkan:


SINTANG, suaraborneo.id - Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, Yosepha Hasnah mengunjungi Kelompok Tani Cakra Mandiri Desa Baning Panjang Kecamatan Kelam Permai Jumat, 19 Maret 2021. Pada kunjungan tersebut, Yosepha Hasnah didampingi Kepala Bappeda Kabupaten Sintang Kartiyus, Perwakilan Dinas Pertanian dan Perkebunan, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan dan para penyuluh. 

Tiba di Desa Baning Panjang, Sekda Sintang langsung diajak melihat tempat peternakan kelinci. Kelompok Tani Cakra Mandiri yang dipimpin Abdul Gani memiliki 40 ekor kelinci yang setiap hari menghasilkan urin dan kotoran untuk diolah menjadi pupuk organik cair. Kotoran kelinci menghasilkan pupuk berkualitas tinggi karena kelinci hanya makan rumput tanpa minum. Satu drum air hanya dicampur dengan 3 liter POC mampu untuk memupuk 800 batang cabe. 

“Saya sudah satu tahun menggunakan pupuk organik cair. Hasilnya luar biasa dibandingkan menggunakan pupuk kimia, umur tanaman juga lebih lama. Kotoran kelinci lebih menghasilkan pupuk organik cair berkualitas tinggi dibandingkan kotoran kambing dan sapi. Kelinci ini kan memakan rumput tanpa minum, sehingga kotoranya lebih padat dan murni. Kualitas urine kelinci sudah kami uji, hasilnya kualitas urin kelinci dua kali lebih baik dari urin kambing dan sapi” beber Abdul Gani 

“Saya sudah tidak menggunakan pupuk kandang lagi dan petani tanpa menggunakan pupuk kandang tetapi menggunakan pupuk organik cair, 99 persen berhasil. Kami dibantu pupuk kimia per satu drum itu hanya 3 ons saja. Air kencing dan kotoran kelinci kita ambil dan kumpulkan. Lalu pindahkan ke bak penampungan, dicampur dengan bahan lain seperti gula merah, nanas, limbah sayuran dan batang pisang. Kita permentasi selama 21 hari, maka pupuk organik cair siap dicampur dengan air untuk langsung diaplikasikan ke tanaman. 1 liter pupuk organik cair bisa dicampur dengan 20 liter air baru disiram ke tanaman” tambah Abdul Gani

“sekali pemupukan, kami menggunakan 3 liter pupuk organik cair dicampur dengan 1 drum air. Bisa untuk memupuk 800 batang pohon cabe. Satu pohon cabe ini bisa dipanen sampai 40 kali baru dia mati. Pernah juga sampai 47 kali panen. 

Mendengar keluhan Abdul Gani, Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang lalu bertanya, apa yang diperlukan oleh Kelompok Tani Cakra Mandiri Desa Baning Panjang saat ini. 

Abdul Gani menjawab bahwa yang dibutuhkan para petani di Desa Baning Panjang adalah traktor rotary. “Kami memerlukan traktor rotary untuk lahan kering. Harganya sekitar 47 juta sudah bisa sampai di Kelam Permai. Biaya cangkul untuk satu hektar bisa mencapai Rp30 juta. Jika kita menggunakan traktor rotary, 1 hektar bisa dikerjakan 4 hari saja. Jadi sangat menghemat anggaran. Biaya cangkul yang tersisa bisa untuk keperluan lain” terang Abdul Gani. (hms)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini