SINTANG, suaraborneo.id - Wakil Bupati Sintang, Askiman memimpin rapat koordinasi Tim Pemantauan Daerah Perbatasan dalam rangka percepatan penanganan dampak Corona Disease 2019 (Covid-19) di Kabupaten Sintang di Balai Pegodai, Selasa 31 Maret 2020. Rapat Dilakukan dalam rangka memantau stok, harga dan saluran distribusi barang kebutuhan pokok masayarakat daerah perbatasan.
Hadir dalam rapat tersebut, Dandim 1205 Sintang Letkol Inf Eko Bintara Saktiawan, Sudirman Kadisperindagkop dan UKM, Agustinus Hatta Kadis Nakertrans, Veronika Ancili Kadis Ketahanan Pangan dan Perikanan, Bernard Saragih Kepala BPBD, Syarief Yasser Arafat Asisten Pemerintahan, Yustinus J Asisten Perekonomian dan Pembangunan dan perwakilan Organisasi Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sintang.
Wakil Bupati Sintang Askiman menjelaskan, kawasan perbatasan menjadi titik perhatian karena disana menjadi lalu lintas orang dan barang dari luar negeri.
“Kalau kita tutup jalur masuk tidak resmi ini, akan berdampak pada ekonomi masyarakat. Masyarakat disana 80 persen barang sembako berasal dari Malaysia. Maka silakan Disperindagkop dan UKM untuk ambil langkah. Saya juga berharap pabrik karet agar jangan tutup. Karena akan memperparah dampak ekonomi kepada petani karet. Mereka para hanya diminta melakukan penyesuaian jam kerja,” pinta Askiman.
“Yang sangat penting kita antisipasi adalah barang masuk dari Malaysia. Barang impor illegal harus dihentikan di perbatasan. Kalau jalur keluar masuk orang dan barang kita tutup. Saya berharap agar dipertimbangkan ada pasokan sembako dari Sintang ini. Saya minta Dinas Pemdes juga memberikan arahan kepada camat dan kepala desa agar mengambil langkah antisipasi dan mereka harus memberikan laporan secara periodik. Saya juga minta gawai Dayak di kampong juga ditiadakan. Ritual gawai Dayak silakan dilakukan tetapi tidak ramai dan tidak ada pesta,” tambahnya.
“Kita sudah kejadian luar biasa. Tim pemantauan silakan melakukan pemantauan langsung ke perbatasan. Koordinasi dengan camat, Kepala desa dan forkopimcam didua kecamatan perbatasan. Saya juga minta Credit Union (CU) untuk mempertimbangkan penagihan pinjaman anggota. Organisasi Perangkat Daerah juga saya persilakan untuk melakukan langkah-langkah strategis untuk memutus penyebaran virus corona. Saya juga berharap agar OPD yang melakukan pelayanan langsung kepada masyarakat untuk diberikan perhatian khusus,” tambahnya lagi.
“Saya pesan kepada warga Kabupaten Sintang untuk jangan panik. Karena warga kita belum ada yang terinfeksi. Tetapi kita harus waspada. Tapi jangan was-was. Sebelum KLB, saya juga bingung, tempat ibadah ditutup. Tetapi pasar masih bebas buka. Mari kita berikan penjelasan yang menyejukan masyarakat. Segera berkoordinasi dengan Majelis Agama Konghucu dalam menghadapi ritual sembahyang kubur yang akan segera tiba. Disperindagkop dan UKM terus pantau perkembangan stok dan harga sembako. Terus laporkan kepada pimpinan, ”pinta Askiman.
Sudirman, Kadisperindagkop dan UKM Kabupaten Sintang menjelaskan bahwa dalam melakukan pemantauan arus barang di perbatasan sangat penting untuk memutus penyebaran virus corona.
"Kami tidak bisa bekerja sendiri. Tetapi kami memerlukan dukungan instansi lainnya. Kami membentuk tim pemantauan. Kita akan melakukan pemantauan langsung kondisi stok dan harga sembako di perbatasan. Untuk kemudian melakukan langkah yang tepat untuk membantu masyarakat,” ujar Sudirman.
(*)