-->

Editor: Redaksi
Sebarkan:
KUBU RAYA KALBAR, (suaraborneo.id) – Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengajak semua elemen masyarakat untuk memahami efek yang terjadi dari kebakaran hutan dan lahan. Untuk itu, diperlukan penguatan di masyarakat dalam upaya menyadarkan masyarakat agar memahami dampak dari karhutla yang kerap terjadi khususnya di musim kemarau.

"Lahan pertanian di Kubu Raya yang cukup luas merupakan peluang besar bagi masyarakat untuk bisa diberdayakan dalam pengembangan daerah. Namun ini juga merupakan tantangan kita untuk mengubah cara pandang masyarakat dalam membuka lahan pertanian," ujar Muda Mahendrawan saat membuka kegiatan Sosialisasi Penyadartahuan tentang Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang digelar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kubu Raya di Aula Kantor Camat Sungai Raya, Kamis (1/8).

Muda mengatakan, untuk membuka lahan pertanian, saat ini masyarakat dituntut untuk mencari alternatif lain selain dengan cara membakar. Menurutnya, masyarakat perlu mendapat edukasi sehingga dapat mengubah cara pandang dalam hal membuka lahan.
"Kita harus sama-sama berusaha menyampaikan kepada masyarakat agar menyesuaikan saja dengan zaman dan situasi saat ini. Mengubah cara pandang masyarakat merupakan upaya yang maksimal untuk kita lakukan," ujar Muda.

Muda meminta kepada peserta
sosialisasi untuk menyampaikan hal tersebut kepada masyarakat. Dirinya berharap sosialisasi dapat berdampak pada penurunan kegiatan membuka lahan dengan cara membakar.
“Memang perlu dicari alternatifnya, bagaimana lahan tetap subur tapi tidak perlu membakar. Inilah yang perlu kita carikan solusinya bersama-sama," ujarnya.
Menurut Muda, masyarakat harus memahami dampak dari kebakaran hutan dan lahan. Di mana karhutla tidak saja berdampak di wilayah sekitar pembakaran, tapi juga menjalar ke berbagai titik yang lebih luas. Akibatnya diterima langsung oleh masyarakat.
"Hal ini harus kita upayakan semaksimal mungkin dengan mengubah pola. Mengajak masyarakat untuk meminimalisir membuka lahan dengan membakar," ajaknya.

Kepala BPBD Kabupaten Kubu Raya, Mokhtar, mengatakan sosialisasi bertujuan memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang bahaya karhutla. Selain itu juga mengkoordinasikan antar-instansi terkait sehingga di waktu kemarau panjang dapat bersama-sama menjaga Kubu Raya dan mewujudkan Kubu Raya bebas kabut asap.
"Di samping itu, juga memberikan pemahaman kepada kelompok tani bagaimana mengelola lahan dengan tanpa membakar," kata Mokhtar dalam laporannya.

Sosialisasi diikuti sejumlah kelompok tani di Kecamatan Sungai Raya. Turut hadir Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalimantan Barat Heronimus Hero, Sekretaris Daerah Kabupaten Kubu Raya Yusran Anizam, Kapolresta Pontianak Kota Komisaris Besar Anwar Nasir, perwakilan Kodim 1207/BS Pontianak, unsur Manggala Agni Daops Pontianak, dan sejumlah kepala SKPD Kabupaten Kubu Raya terkait. (red)

Sumber: Humpro Kubu Raya
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini