-->

Gubernur Norsan Pastikan Ketersediaan Pangan dan Kesiapsiagaan Daerah Jelang Nataru

Editor: Redaksi
Sebarkan:

Gubernur Ria Norsan bersama perangkat daerah mengikuti rapat secara virtual dengan menteri dalam negeri dan pejabat tinggi negara lainnya, memastikan kesiapan daerah jelang nataru. (Foto:adpim)
PONTIANAK, suaraborneo – Gubernur Kalbar Drs. H. Ria Norsan, M.M., M.H., memastikan ketersediaan pangan dan kesiapsiagaan daerah jelang natal dan tahun baru (nataru). Kalbar telah menyiapkan langkah antisipasi, menjelang dua perayaan besar tersebut.

Dalam rapat koordinasi yang berlangsung di  Data Analytic Room Kantor Gubernur Kalimantan Barat, Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, bersama Kepala Perangkat Daerah terkait di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat mengikuti secara virtual Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah dalam rangka Mengantisipasi Momentum Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026. 

Rakor ini membahas beberapa isu utama, yaitu peningkatan mobilisasi masyarakat pada perayaan Natal dan Tahun Baru, melonjaknya permintaan di sektor pangan, hotel, restoran, wisata, dan transportasi, serta potensi bencana hidrometeorologi. 

Rapat dipimpin Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Tito Karnavian, Senin (1/12/2025).

Rakor tersebut juga diikuti oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Wamenko Polkam Lodewijk F. Paulus, Kepala Basarnas Mohammad Syafii, Wakil Kepala BIN Komjen Imam Sugianto, Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardana, perwakilan BNPB, PT Pertamina, serta para Kepala Daerah di seluruh Indonesia.

Pemerintah pusat menggelar rakor ini untuk mengantisipasi dua isu krusial di akhir tahun, yaitu peningkatan potensi bencana alam dan lonjakan aktivitas masyarakat selama libur Nataru.

Dalam arahannya, Menteri Dalam Negeri menyampaikan bahwa rakor ini memprioritaskan kesiapan sistem transportasi dan ketersediaan bahan pokok untuk mencegah gejolak harga yang dapat berdampak pada inflasi.

“Di momen Nataru seperti ini, yang paling penting adalah kesiapan sistem transportasi baik darat, laut maupun udara, karena mobilitas masyarakat akan tinggi. Ini yang perlu kita siapkan bersama,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa Nataru pada umumnya mendorong meningkatnya permintaan bahan pangan.

“Nataru mengandung potensi kenaikan harga bahan pangan karena kebutuhan masyarakat meningkat. Karena itu, kita melibatkan seluruh pemangku kepentingan di sektor pangan, termasuk unsur pengamanan,” jelasnya.

Tito Karnavian turut menyoroti meningkatnya potensi bencana alam, terutama bencana hidrometeorologi yang sulit diprediksi.

“Kita belum tahu, nanti kita akan mendengarkan dari BMKG karena semuanya perlu persiapan. Seperti yang terjadi di Sumatera Utara, bencananya sangat cepat sehingga kita kurang siap,” tegasnya.

Ia menekankan bahwa potensi bencana bisa terjadi kapan saja dan di mana saja, sehingga seluruh pihak harus meningkatkan kewaspadaan menjelang akhir tahun.

Gubernur Ria Norsan, menambahkan bahwa Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat telah menyiapkan langkah antisipasi menghadapi Nataru, khususnya terkait stok kebutuhan pokok dan kesiapan destinasi wisata.

“Semua bahan pokok harus kita antisipasi. Kita juga mempersiapkan daerah-daerah objek wisata menjelang Tahun Baru agar kondisinya aman dan siap,” ujarnya. (*/r,)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini