 |
| Pembukaan kegiatan Magang II Satuan Praja Muda angkatan XXXIII IPDN Kampus Kalimantan Barat, kegiatan bertempat di halaman Kantor Bupati Kabupaten Sanggau. Kamis (6/6/2024) |
Penjabat (Pj) Bupati Sanggau, Suherman, yang sekaligus membuka kegiatan Magang II Satuan Praja Muda angkatan XXXIII IPDN Kampus Kalimantan Barat mengatakan harapan dan manfaat Mahasiswa Mahasiswi IPDN di Kabupaten Sanggau adalah memberikan motivasi kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) yang sudah lama bekerja kemudian bisa memberikan semangat sekaligus terbantu dalam pengerjaan tugas bagi masyarakat di Kabupaten Sanggau oleh anak magang IPDN. Kemudian lanjut dia, lamanya waktu mereka magang selama 21 hari terhitung mulai dari hari ini dan kemudian juga hari ini mereka langsung berangkat ke lokasi dimana mereka akan di tempatkan nantinya.
"Mereka menyebar di penduduk-penduduk dengan harapan yang pertama mereka bisa bersosialisasi, berinteraksi dan kemudian beradaptasi menyerap apa yang ada di masyarakat dan memberikan masukan kepada pemerintah daerah tentunya itu ketika waktu magangnya sudah selesai, itu harapan kami. Kemudian untuk dukungan pemerintah daerah,” ujarnya
“Jadi di kecamatan mereka menyebar di rumah penduduk yang terbantu dari kita. Artinya mereka bisa beradaptasi dan bersosialisasi itu tadi dengan masyarakat setempat memberikan pembelajaran karena mereka masih Praja maka kita harus memberikan contoh yang baik kepada masyarakat. Jika di mahasiswa mahasiswi secara umumnya termasuk kelompok masyarakat yang intelektual, nah jika sudah intelektual tentunya bisa memberikan contoh baik kepada masyarakat setempat," kata Pj. Bupati Sanggau.
Di tempat yang sama, Direktur IPDN Kampus Kalimantan Barat, Azharisman Rozie, mengatakan jumlah Praja yang diturunkan untuk magang pada saat ini berjumlah 254 orang dan itu terdiri dari seluruh provinsi-provinsi yang ada di Indonesia ini.
“Sebagaimana kita ketahui bahwa anak-anak mahasiswa mahasiswi ini disebut dengan Praja, mereka akan belajar ilmu pemerintahan selama kurang lebih 4 semester. Sekarang mereka akan belajar langsung ke lapangan karena mereka ini nanti selesai tamat dari IPDN mereka akan menjadi praktisi pemerintahan, jangan sampai mereka tidak tahu bagaimana praktek di lapangan," jelasnya.
"Oleh sebab itu, di lapangan inilah kita menyerap bagaimana pelaksanaan pemerintah itu, bagaimana kepada masyarakat, bagaimana kearifan lokalnya. Nah ketika ditemukan apa yang mereka pelajari di kampus dan dengan di lapangan itu perlu didiskusikan, kita minta dan kita harapkan Praja ini bisa memberikan dan membantu hal-hal yang berkaitan dengan pemerintah daerah tersebut," harapnya.
"Kemudian kami juga diminta untuk membantu program "Anak Susah Sekolah" dan kemudian di laporkan berapa jumlah anak-anak tersebut yang membutuhkan. Ini membantu Bapak Camat kemudian Kepala Desa serta Lurah untuk memberikan data-data yang lebih terupdate lagi begitu," pungkasnya. [tk]
