Mahfud MD secara langsung menyerahkan surat pengunduran dirinya
sebagai Menko Polhukam kepada Presiden Joko Widodo di Istana
Kepresidenan, Jakarta, Kamis (1/2). Bagaimana tanggapan Jokowi?
Surat tersebut, kata calon wakil presiden nomor urut 3 ini, berisi tiga
hal, yakni ucapan terimakasih kepada Jokowi yang telah melantiknya dulu
sebagai menko polhukam pada 23 Oktober 2019; substansi dari permohonan
berhenti sebagai menko polhukam; dan permohonan maaf apabila masih
terdapat masalah-masalah di ranah kementeriannya yang belum bisa ia
selesaikan.
Pertemuan yang berlangsung lebih dari sepuluh menit tersebut diakui
Mahfud cukup santai, tanpa ada ketegangan dan penuh dengan suasana
kekeluargaan. Menanggapi permohonan mundur salah satu menterinya ini,
kata Mahfud, Jokowi menerima permohonan tersebut dan menyampaikan rasa
terima kasihnya.
Dalam kesempatan ini, Mahfud memaparkan ada sejumlah tugas yang kelak
harus diselesaikan menko polhukam yang baru, yang belum selesai
ditanganinya.
Pertama, katanya, soal Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Dalam masalah ini, menurutnya, negara dulu kehilangan uang lebih dari Rp111 triliun dan pemerintah telah berhasil menghimpun Rp35,8 triliun selama 1,5 tahun. Sisanya, Mahfud berharap, dapat ditagih oleh menko polhukam yang baru.
Kedua, penyelesaian pelanggaran HAM berat. Dijelaskannya, penyelesaian dari sudut korban harus terus berjalan sesuai dengan inpres yang ada, apalagi sebelumnya telah mendapat pujian resmi dari PBB.
Ketiga, katanya, UU Mahkamah Konstitusi (MK). “UU MK yang sekarang memang di tangan saya, tapi saya tahan dulu pada waktu itu dan saya sudah lapor presiden dulu maupun hari ini. Ditahan dulu karena tidak bagus. Ada aturan peralihan yang seperti itu tapi apapun nanti terserah pada pemerintah,” katanya.
Lebih jauh, Mahfud mengaku bahwa dalam pertemuannya dengan Jokowi,
mereka sama sekali tidak membahas kontestasi pilpres. Terkait bagaimana
sikap menteri-menteri yang saat ini masih berada di dalam pemerintahan
namun ikut bertarung dalam pesta demokrasi kali ini, Mahfud mengatakan,
itu terserah masing-masing.
“Kalau saya sendiri tidak akan mengkaitkan dengan orang lain. Ini saya
saja. Kalau orang lain mau mengkaitkan silakan. Etika saya itu bukan
orang lain ikut berhenti atau tidak. Etika saya itu, saya dulu diangkat
dengan penuh penghormatan maka saya harus menghadap dengan penuh
penghormatan juga. Itu saja. Yang lain-lain itu saya tidak ikut urusan
menteri lain,” tegasnya.
Menanggapi pengunduran diri menterinya ini, Presiden Jokowi menegaskan bahwa hal tersebut merupakan hak bagi setiap jajarannya.
“Itu hak dan saya sangat menghargai, saya sangat menghargai,” ungkap Jokowi.
Jokowi juga menegaskan bahwa saat ini Kabinet Indonesia Maju yang
dipimpinnya tetap solid, meskipun banyak isu kegaduhan saat ini yang
berkembang di masyarakat. “(Kabinet) sangat solid,” jawabnya singkat.
Analis Politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki
Chaniago, menilai langkah Mahfud yang mundur sebagai menteri menjelang
pilpres ini adalah untuk meyakinkan publik tentang integritas
politiknya.
“Secara positioning, politik langkah Mahfud MD mundur itu
terlambat, karena tidak bisa lagi memanfaatkan posisinya di luar
kekuasaan pada momentum debat cawapres. Kayaknya filosofi yang dipakai
oleh Mahfud MD, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali,“ ujar
Arifki.
Ia mengatakan, langkah ini diambil oleh Mahfud untuk membuatnya lebih
leluasa mengkritik pemerintahan Jokowi. Argumen-argumen Mahfud, katanya,
diyakini bakal lebih bunyi terhadap elektoral.
Arifki juga mengatakan, mundurnya Mahfud membawa pesan politik untuk
menteri di kabinet Jokowi lainnya yang kontra dengan narasi
keberlanjutan.
“Tidak bisa dipungkiri, partai pengusung paslon 01 dan 03 masih banyak
yang berada di pemerintahan. Namun, dari segi beban politik paslon 03
lebih berat melawan branding kedekatannya dengan Jokowi, dibandingkan
paslon 01. Beberapa hari menjelang Pilpres tantangan untuk paslon
Ganjar-Mahfud, keputusannya mundur dari kabinet bisa membawa dampak
positif dan mampu bersaing dengan branding oposisi Anies-Muhaimin,”
pungkasnya. [gi/ab]
Sumber:VOA