 |
| Pembukaan gawai dayak ke-XI Kabupaten Sekadau tahun 2022 |
Frans Zeno, yang membacakan pidato Gubernur Kalimantan Barat, yang sekaligus membuka gawai dayak ke-XI Kabupaten Sekadau, mengucapkan selamat gawai dayak ke-XI Kabupaten Sekadau tahun 2022.
"Semoga kegiatan gawai dayak Kabupaten Sekadau ini menjadi komitmen kita bersama untuk melestarikan budaya dan adat istiadat dayak yang menjadi kekayaan budaya masyarakat Kalimantan Barat dan masyarakat Indonesia," ungkapnya.
"Saya berharap penyelenggaraan gawai dayak ini kita tetap menjaga persatuan dan kesatuan, keharmonisan, keamanan dan ketertiban, serta tetap melaksanakan protokol kesehatan mengingat Covid-19 belum reda," imbuhnya.
Ia mengatakan, upacara gawai merupakan bagian yang sangat penting bagi masyarakat adat dayak. Upacara ini juga dirayakan oleh setiap sub suku dayak, termasuk masyarakat dayak di Kabupaten Sekadau.
"Gawai dayak merupakan ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala hasil panen, pekerjaan, rejeki, dan segala yang kita laksanakan, bagian dari kebudayaan kita bersama. Masyarakat adat dayak dan identitas budaya harua kita lestarikan. Masyarakat dayak kaya akan keberagaman sub sukunya yang merupakan kebanggaan dalam satu ikatan suku yang terbesar di pulau kalimantan," ujarnya.
Suku dayak telah lama hidup harmonis berdampingan dengan suku-suku lain di seluruh kalimantan termasuk di wilayah negara Malaysia, Brunai Darussalam bahkan mancanegara.
Masyarakat dayak memiliki keragaman dan keunikan budaya yang diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari dengan menjaga keharmonisan antar manusia, alam dan lingkungan serta tetap berpedoman kepada Tuhan pencifta alam semesta.
"Saya mengajak seluruh pihak juga masyarakat Kabupaten Sekadau untuk menumbuhkan kepedulian guna mendukung perkembangan dan pelestarian seni dan budaya dayak," pungkasnya. (red)