-->

Juminggo Bantah Keras Pernyataan Sutarmidji ‘Setingan’ Terhadap Aksinya

Editor: Redaksi
Sebarkan:

Juminggo, pelaku penghadangan rombongan Ketua DPD PDI Perjuangan, Lasarus pada Kamis (12/05). 
Kayong Utara, Suaraborneo.id - Seorang warga kabupaten Kayong Utara bernama Juminggo, pelaku penghadangan rombongan Ketua DPD PDI Perjuangan, Lasarus pada Kamis (12/05) membantah keras terhadap perkataan Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji yang menyebut aksi pencegatan yang dilakukannya adalah 'Setingan'.

Menurut Juminggo, aksi pencegatan yang dilakukannya adalah spontanitas, lantaran dirinya sangat kecewa terhadap kerusakan jalan berstatus provinsi yang tak kunjung diperbaiki, terlebih dirinya setiap hari menggunakan ruas jalan tersebut.

“Kalau pak gubernur berasumsi bahwa ini adalah setingan sangat salah. Kalau kita bicara setingan berarti orang sakit diseting, jalan rusak diseting, truk terbalik teguling diseting, jadi bahasa seting ini menurut aku secara pribadi sangat tidak manusiawi, karena fakta di lapangan itu jelas,” tegasnya.

Ia meminta kepada Sutarmidji, jika tidak yakin dengan kondisi jalan Siduk – Sukadana rusak, agar datang langsung untuk melihat dengan mata kepala sendiri ke lapangan, sehingga tidak hanya mendenggar apa yang ia sampaikan atau mengetahui melalui media masa saja, agar tau dan merasakan bagaimana sakitnya melewati jalan rusak tersebut.

Putra yang dikenal dengan nama Ijul KKU ini juga mengakui foto yang ditunjukan Gubernur Kalbar Sutarmidji saat dirinya memegang karung beras bergambarkan Puan Maharani. Ia menjelaskan, bukan hanya beras dari PDI Perjuangan saja yang ia terima dan bagikan kepada masyarakat kurang mampu, melainkan dari berbagai kalangan.

Adapun bantuan yang ia peroleh, menurutnya, kemudian disalurkan kembali kepada masyarakat yang kurang mampu, terlebih saat ini dirinya juga menjabat sebagai Ketua Lembaga Kayong Peduli asalkan tidak ada pesan politik. Namun, jika ada yang menitipkan beras atau bantuan untuk kepentingan politik atau berbentuk kampanye, maka akan dirinya tolak.

“Jadi mau beras dari manapun saya terima untuk disalurkan kembali kepada masyarakat kurang mampu. Jadi jika ada orang partai menitipkan beras untuk disalurkan kepada semua masyarakat dan bentuknya kampanye, jujur saya pribadi saya tolak, karena saya membawa lembaga Kayong Peduli yang misinya kemanusiaan, bukan kepentingan-kepentingan politik,” tandasnya. (TN)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini