PONTIANAK, Suaraborneo.id - Pekan Gawai Dayak (PGD) Ke XXXVI tingkat provinsi Kalimantan Barat resmi dibuka oleh Gubernur Kalbar, Sutarmidji, di rumah Radakng, Kota Pontianak, Jumat (20/05/2022) sore.Pembukaan Pekan Gawai Dayak ke-XXVI di Pontianak oleh Gubernur Kalimantan Barat, H. Sutarmidji.
Ketua panitia PGD XXXVI, Hercunalus Didi, mengatakan, pada pekan gawai dayak tahun 2022 ini dimulai dengan rangkaian misa kudus pada 17 Mei dan dilanjutkan dengan ziarah ke makam para tokoh dan pejunag dayak. Selain itu pada tanggal 19 Mei dilakukan ritual adat bapadah ke padagi dan masang pamabakng serta adat ngampar bidei.
Pada 20 Mei dilanjutkan dengan seminar dayak, dan pembukaan pekan gawai dayak. Selanjutnya kegiatan dilanjutkan dengan kegiatan perlombaan dan pertandingan seperti Lomba bujang dan dara gawai dayak, lomba lagu dayak kategori dewasa putra dan putri, lomba sumpit putra dan putri, lomba melukis perisai, lomba busana, lomba menumbuk dan menampi padi, serta lomba silat tradisional.
Pada tahun ini, kata Didi, pekan gawai dayak ke XXXVI ada beberapa kegiatan yang tidak dilakukan, seperti display budaya dan pembukaan stand pameran. Hal itu karena masih pada transisi pandemi Covid-19. Ia pun berharap agar kedepan lomba yang tidak dapat dilakukan tahun ini bisa dilaksanakan tahun depan.
“Semoga tahun depan kegiatan yang pernah kita lakukan tahun sebelumnya bisa kita lanjutka,” katanya.
Panitia menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam mengsukseskan PGD kali ini.
Sementara itu, Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji, mengatakan, bahwa pekan gawai dayak kali ini adalah yang ke-36. Menurutnya angka tersebut tidaklah mudah untuk dicapai konsistensinya, karena jika tidak konsisten mungkin event-event budaya hanya kegiatan sporadis saja tidak kontinyu. Ia pun berharap event budaya ini terus berlangsung hingga kedepannya, karena pengembangan pariwisata tidak terlepas dari adat istiadat, karya-karya adat, maupun kesenian-kesenian.
“Saya sangat mendukung kegiatan-kegiatan budaya,” kata Sutarmidji.
Sutarmidji menambahkan, bahwa Kalbar memiliki sumbar daya alam yang sangat besar, salah satunya bauksite dimana kalbar memiliki 60 persen cadangan di Indonesia ada di Kalimantan Barat. Sehingga Kalbar harus mempunyai SDM yang handal untuk mengelola itu menjadi nilai tambah dan untuk kesejahteraan masyarakat Kalimantan Barat.
Saat ini kata Midji, rasio ketimpangan antara kaya dan miskin di Kalbar sangat kecil, yakni 0,15, sementara untuk nasional ada diangka 0,38, sehingga modal tersebut bisa menjadikan kebersamaan kita untuk membangun Kalbar.
“Saya berharap kita semua bisa memamahi kondisi Kalimantan Barat, dan kita bersama bagaimana bersama menyelesaikan masalah Kalimantan Barat, dan bagaimana Kalimantan Barat ini bisa tampil lebih baik dari tahun ke tahun,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan beberapa tahun lalu Kalbar selalu berada di nomor 4 di lima provinsi di Kalimantan. Berapa tahun ini Kalimantan Barat sudah bisa menjadi nomor dua, salah satunya pada pertumbuhan ekonominya. Ia menyampaikan, dengan hadirnya pelabuhan Kijing nantinya, Kalbar akan jauh lebih baik karena CPO Kalbar terbesar di Indonesia 5,3 Juta ton pertahun semuanya akan di eksport melalui Kalbar.
“Selama ini kita sebagai penghasil CPO paling besar di Indonesia 5,3 juta ton, tapi eksportnya tidak pernah tercatat di Kalimantan Barat,” cetus Midji.
Midji menambahkan, dengan dibukanya larangan eksport sawit pada Senin mendatang menjadi angin segar bagi petani sawit di Kalbar sehingga dapat membawa kesejahteraan bagi Kalbar. Ia juga mengatakan bahwa pada tanggal 23 dan 26 November mendatang Kalbar juga akan menjadi tuan rumah pertemuan Menteri dan Gubernur se-negara Berunai meliputi Indonesia, Malaysia dan Filipina.
“Saya berharap Sekberkesda bisa menampilkan kesenian yang bisa kita jual untuk negara-negara tersebut dan juga kerajinan-kerajinan yang sangat menarik di semua etnik yang ada di Kalimantan Barat,” harapnya.
Pada tanggal 1 Juni mendatang tambah Midji, dirinya juga akan meluncurkan 6 corak pakaian dari sub suku dayak Salako, Kota Singkawang. Salah satu corak atau motif yang diluncurkan tersebut seperti peci yang ia pakai saat pembukaan Pekan Gawai Dayak kali ini. (TN)