-->

Ayo Vaksin, Waspada Omicron

Editor: Redaksi
Sebarkan:

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Welbertus
Sintang Kalbar, Suaraborneo.id - Pandemi Covid-19 di Indonesia belum berakhir, apalagi sekarang muncul berbagai varian baru, yakni Omicron. 

Bahkan menurut informasi, perharinya, pertambahan kasus di Indonesia melebihi 50 ribu kasus. Hal ini menyebabkan pemerintah telah menarik rem darurat kembali.

Tak terkecuali di Kabupaten Sintang, kasus Covid-19 telah ditemukan kembali.

Atas hal tersebut, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Welbertus, meminta masyarakat Bumi Senentang tidak menganggap remeh Covid-19 varian Omicron tersebut. Karena, Covid-19 bisa menimpa siapa saja. Selain itu, penularan Omicron juga lebih cepat.

“Jangan sekali-sekali kita menganggap remeh Covid-19. Oleh karena itu, ketika beraktivitas sehari-hari kita harus selalu waspada dengan selalu mematuhi protokol kesehatan (Prokes) yang telah ditetapkan oleh pemerintah,” pesannya 

Caranya kata dia, sederhana, mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas (5M). Cara lainnya, kata dia adalah melakukan vaksinasi.

“Intinya, patuhi protokol kesehatan. Karena Covid-19 ini kan tidak terlihat. Kita tidak tahu virusnya ada di mana saja. Untuk mengantisipasinya, penting bagi kita untuk menanamkan kesadaran diri dengan mengedepankan hidup bersih dan sehat,” ujarnya 

Pria yang akrab disapa Bang Wel ini juga mengajak semua masyarakat Kabupaten Sintang untuk melaksanakan vaksinasi yang telah dicanangkan oleh pemerintah. 

“Ayo kita semua melakukan vaksin di fasilitas kesehatan yang telah ditunjuk, kalau sudah semua silahkan melakukan vaksin booster, minimal 6 bulan setelah vaksin kedua,” pesannya.

Politisi PDI Perjuangan ini juga meminta kepada masyarakat yang baru datang dari luar kota untuk memeriksakan diri ke Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang.

“Bagi masyarakat yang datang dari luar kita minta untuk sadar diri lah ya, karena kebanyakan kasus di kabupaten Sintang itu oleh pelaku perjalanan, hal ini kita minta karena kita ingin menjaga sintang dari virus mematikan tersebut,” pungkasnya.(tm)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini