 |
| Pupuk jenis NPK Phonska |
Bengkayang Kalbar, suaraborneo.id - Pupuk bersubsidi yang di duga palsu beredar luas di Kabupaten Bengkayang. Pupuk ini jenis NPK Phonska yang dikemas dalam karung pupuk bersubsidi yang saat ini sudah beredar luas ke Petani-petani.
"Pupuk ini dijual Kepada Petani seharga Rp150.000 per sak isi beratnya 50 kilogram. Awalnya Petani belum curiga dengan adanya pupuk bersubsidi ini, tetapi setelah di cek oleh petani ternyata pupuk NPK ini terbuat dari pasir dan kerikil batu," kata Pak Bundel, warga Dusun Ketanji, Desa Karya Bakti, Kecamatan Sungai Betung, kabupaten Bengkayang, kepada awak media ini, Kamis 13/05/21.
Selanjutnya, Pak Bundel ketika diwawancarai langsung oleh awak media ini mengungkapkan kekesalannya karna dalam hal ini Petani merasa di bohongi termasuk pihak PPL-nya, karna yang lebih tau dalam hal ini kan PPL-nya barang bagus atau tidak bagus, masyarakat kan hanya tinggal ngambil aja, ini pupuk Urea, pupuk Phonska, tau-tau didalamnya pasir dan batu kerikil," katanya
"Saya berharap kepada pihak penyalur pupuk bersubsidi khususnya pihak PPL yang ada di desa Karya Bakti ini untuk segera di ganti jangan diperpanjang lagi, gantilah dengan Pupuk Ponska yang asli warnanya Phonska yang asli. Kalau yang ini bukan, banyak pasir dan batu-batu kerikil, ini lah Petani dengan kondisi pupuk seperti gini dan tanaman tidak maksimal hasilnya, bagaimana Petani bisa jaya, percuma jadi petani kalau kayak gini siapa yang membayarnya katanya pemerintah mau membantu masyarakat tatapi kayak gini gimana. Petani kan tidak tau menau bibit bagus atau ngak bagus,begitu juga dengan pupuk kami tidak tau menau bagus atau ngak bagus ketika disalurkan ternyata pemakaian kayak gini,jagung jadi jahat dan hasilnya tidak memuaskan, saya berharap kepada pemerintah pupuk ini segera dikembalikan kalau tidak di kembalikan bagaimana bisa ada solusinya nanti," pinta Pak Bundel.
Senada juga dengan apa yang disampaikan Pak Agus, warga Dusun Keranji, Desa Karya Bakti, kecamatan Sungai Betung berharap kepada pemerintah atau PPL yang punya kebijakan untuk segera mengecek pupuk Bersubsidi ini dilapangan apakah pupuk ini asli atau tidak asli karna logonya menggunakan pupuk bersubsidi," harap Agus
Penulis : Yupen/Tim