SINTANG, suaraborneo.id - Bupati Sintang Jarot Winarno, hadir dalam Launching Buku mutiara bumi senentang yang di persembahkan oleh Komandan kodim 1205/Sintang, Letkol Inf Eko Bintara Saktiawan,
Turut hadir dalam kesempatan itu, Anggota DPRD Kabupaten Sintang Joe Santosa, para Rektor Akademisi, Organisasi Perangkat Daerah dan undangan lainnya yang di laksanakan di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sintang, Kamis (4/3).
"Tuhan telah melimpahkan kekayaan alam kepada kita di kabupaten Sintang yang demikian indah dan beragam, serta tanah yang subur dalam bebrapa jenis tumbuhan, di tanah senentang ini. Dalam upaya untuk merawat dan menjaga kelestarian lingkungan semua pihak harus andil melakukannya, setiap tahun kita dari pemerintah kabupaten Sintang selalu memberikan penghargaan lingkungan hidup kepada orang yang mampu menjaga dan melestarikan hutan dan tanaman. Kita tetap memantau petani di kabupaten sintang yang mampu melestarikan tumbuhan dan tanaman upaya dalam menjaga dan melestari lingkungan kawasan hijau dan kita beri penghargaan lingkungan, ungkap Bupati Sintang," Jarot Winarno.
Bupati menambahkan, untuk mengangkat herolisme (pahlawan lingkungan) tidaklah mudah yang sudah diberi penghargaan lingkungan saja belum bisa di jadikan buku dan kita angkat ke publik untuk di Ekspos.
Peran serta Dandim 1205/Sintang yang mampu mengakomodir dan mengangkat kisah seorang petani inspratif melestarikan lingkungan yang disebut Legaci.
"Dalam pencapaian hidup tentu kita perlu warisan yang bisa di jadikan contoh untuk generasi generasi berikut nya kedepan," ujar Jarot Winarno
Dandim 1205/Sintang, Letkol inf Eko Bintara Saktiawan dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk kontribusi pihaknya kepada rakyat dan negara utamanya untuk Sintang. "Bahwa kita mendapati seorang kepala desa di Paoh Benua kecamatan Sepauk Andrianus Limbai yang merupakan 4 dari kepala desa di Indonesia yang mendapat penghargaan dari kementerian keuangan dalam mengelola dana desa dengan baik," jelasnya.
"Seorang Andrianus Limbai bagi saya sangat unik dalam pemikiran dan gagasannya, bisa kita bilang cukup liar dalam pemikirannya, artinya pemikiran yang sangat inggin tahunya luar biasa, yang mana mampu melakukan penelitian mandiri selama
puluhan tahun terhadap pohon teratai yang dapat di gunakan media cangkok tumbuhan," tambahnya.
Saya melihat Dari hasil penelitian pak Limbai sejauh ini tidak terekspos sehingga hasil penelitiannya dan ilmunya tidak bisa kita bagi kepada masyarakat luas. Dalam kendala ini saya punya pemikiran untuk menuangkan ilmu Pak Limbai ini kedalam sebuah buku yang saya beri judul "Mutiara Bumi Senentang" dalam buku ini saya mencoba menuangkan pemikiran pemikiran inspiratif seorang petani yang mampu melakukan penelitian terhadap tumbuhan dalam melestarikan lingkungan. Banyak sekali ilmu yang bermanfaat bagi kita semua, sehingga saya mencoba menulis dan menuangkan kedalam sebuah buku ini yang mana buku ini dapat dibaca dan dipelajari bagi masyarakat luas terutama masyarakat kabupaten sintang ini," tutup Eko Bintara. (hms)