SANGGAU, suaraborneo.id – Sebagai upaya untuk membrantas penyalahguna tindak pidana narkotia di Bumi Sabang Merah (Kabupaten Sanggau) Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia Kabupaten Sanggau mengajak sejumlah perusahaan untuk ikut berperan membrantas narkotika terlebih dilingkungan masing masing.
Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia Kabupaten Sanggau, Ngatiya mengatakan, sebagai upaya pencegahan dan pemberantasan peredaran gelap narkoba (P4GN) di Kabupaten Sanggau tidak hanya pemerintah, pihak swasta seperti perusahaan yang beroperasi diwilayah Sanggau juga mesti siap ikut peran.
Selain itu dirinya juga menegaskan kepada pihak swasta terutama perusahaan untuk berkomitmen dalam pencegahan narkoba dan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dimiliki, tentunya dapat membantu masyarakat untuk tidak terjerat narkoba.
“Peran perusahaan ini penting ya. Apalagi wilayah operasi perusahaan ini kan meliputi beberapa daerah seperti desa. Nah, kami mendorong itu. Bagaimana CSR yang dimiliki oleh perusahaan juga dapat difungsikan untuk upaya pencegahan dan pemberantasan peredaran gelap narkoba diwilayahnya,” kata Ngatiya Kepala BNNK Sanggau. Jumat, (16/10/2020).
“Kalau perusahaan memang kita maksimalkan ada dua desa paling tidak agar ada percepatan (program desa bersinar),” tambahnya.
Terkait dengan penggunaan CSR perusahaan yang ada di Sanggau, Ngatiya menyampaikan sejauh ini pihaknya baru menawarkan kepada perusahaan karena peruntukannya juga untuk wilayah disekitar perusahaan.
“CSR ini kan juga ke desa. Karena itu, ini kesempatan baik, berbarengan dengan adanya program desa bersinar tidak ada salahnya kalau dana CSR itu disisihkan untuk program itu,” harapnya.
Sementara itu, salah satu perwakilan pihak perusahaan, Rafael Breok, Koordinator Training, Humas dan CSR PT. MPE, pada kegiatan yang difasilitasi BNN Kabupaten Sanggau di Hotel Grand Narita Sanggau, menyampaikan bahwa pihaknya telah mendengarkan poin–poin penting dalam pertemuan tersebut yang salah satunya adalah mengenai desa bersinar.
“Kami sudah dengar poin–poin pentingnya dan nanti akan kami bahas dengan manajemen. Kalau untuk diwilayah MPE Grup ada tujuh desa dan akan coba kami bahas. Kalau kami ditanya bisa atau tidak (melaksanakan program desa bersinar), saya kira semuanya pasti bisa. Tinggal dibahas dan diprogramkan,” ungkapnya. (Bry)