-->

Prodi BK Universitas PGRI Pontianak dan ABKIN Kalbar Gelar Pengabdian Masyarakat Anti-Kekerasan di Kampus

Editor: Antonius
Sebarkan:


PONTIANAK, suaraborneo.id - Program Studi Bimbingan dan Konseling (BK) Universitas PGRI Pontianak berkolaborasi dengan Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN) Wilayah Kalimantan Barat mengadakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dengan tema “Penguatan Peran Mahasiswa dalam Mencegah Kekerasan, Diskriminasi, Pelecehan Seksual, dan Bullying di Lingkungan Perguruan Tinggi”.


Kegiatan yang berlangsung di Room Takalar Mahkota Hotel Pontianak ini dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kalimantan Barat, pada tanggal 1 Agustus 2025.

Tujuan utama acara ini yaitu memberikan pemahaman yang mendalam serta meningkatkan kesadaran peserta akan pentingnya menciptakan lingkungan akademik yang aman dan bebas dari bullying dan diskriminasi.


Ketua Kelompok Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) sekaligus Ketua Prodi BK UPGRI Pontianak, Kamaruzzaman, M.Pd, menyampaikan, bahwa kegiatan ini merupakan respon terhadap tantangan sosial di kalangan mahasiswa saat ini. 

“Melalui kegiatan ini, kami ingin membekali mahasiswa dengan pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk menjadi agen perubahan dalam mencegah dan menangani kasus kekerasan, pelecehan seksual, dan bullying,” ujarnya.

Acara ini melibatkan narasumber profesional yang berasal dari berbagai latar belakang, termasuk akademisi, konselor, serta praktisi hukum dan perlindungan perempuan dan anak. 

Para peserta diberi kesempatan dalam sesi diskusi interaktif untuk berdialog dan berbagi pandangan, serta mempraktikkan cara yang tepat untuk menghadapi dan melaporkan berbagai kasus kekerasan.

"Dengan langkah ini, diharapkan mahasiswa dapat lebih peka terhadap situasi di sekitar mereka dan berperan aktif dalam menciptakan lingkungan kampus yang lebih aman dan nyaman bagi semua," harap Kamaruzzaman.

Dalam kesempatan itu juga Ketua ABKIN Kalimantan Barat, Tri Mega Ralasari, M.Pd, juga mengapresiasi langkah kolaboratif ini dan menekankan peran strategis mahasiswa dalam membangun budaya kampus yang menghargai martabat manusia serta menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan. 

“Kami berharap kegiatan ini tidak berhenti sebagai wacana, tetapi menjadi gerakan nyata yang digaungkan oleh mahasiswa lintas kampus untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, ramah, dan bebas dari segala bentuk kekerasan,” tegasnya.

Kegiatan ditutup dengan deklarasi bersama mahasiswa anti-kekerasan sebagai simbol komitmen kolektif untuk terus mengampanyekan nilai-nilai perlindungan, kesetaraan, dan penghormatan terhadap hak-hak setiap individu di lingkungan kampus.

Penulis : Kamaruzzaman. M.Pd 


Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini