![]() |
Bupati Karolin saat memimpin upacara hari kelahiran Pancasila (foto Antonius) |
Upacara yang dihadiri oleh berbagai unsur masyarakat ini menegaskan kembali pentingnya ideologi Pancasila sebagai fondasi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Mengusung tema "Memperkokoh Ideologi Pancasila, Menuju Indonesia Raya," upacara ini dijadwalkan sebelumnya pada 1 Juni, tetapi diundur satu hari untuk menjamin kenyamanan dan efektivitas partisipasi seluruh elemen masyarakat.
Ratusan peserta yang terdiri dari Aparatur Sipil Negara (ASN), unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), serta perwakilan masyarakat hadir dengan mengenakan batik Korpri. Suasana upacara berlangsung tertib dan khidmat, mencerminkan penghormatan mendalam terhadap nilai-nilai luhur Pancasila.
Bupati Landak, Karolin Margret Natasa, bertindak sebagai pembina upacara dan membacakan amanat dari Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Dalam amanat tersebut, Karolin menekankan bahwa Pancasila bukan sekadar dihafalkan, tetapi harus dihayati dan dijadikan pedoman dalam setiap aspek kehidupan.
"Pancasila jangan hanya dihafalkan, tetapi sungguh-sungguh menjiwai setiap aspek kehidupan masyarakat, termasuk perilaku kita di media sosial, yang tetap harus mencerminkan nilai keadaban dan moral sebagaimana terkandung dalam Pancasila," tegasnya.
Selain itu, Bupati Karolin juga menyoroti pentingnya sikap toleransi sebagai fondasi utama bangsa yang majemuk. Ia berharap nilai-nilai Pancasila dapat menjadi jiwa dan inspirasi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, di berbagai bidang seperti usaha, pendidikan, hingga penegakan hukum.
Melalui semangat gotong royong dan toleransi, upacara peringatan ini diharapkan tidak hanya menjadi seremoni tahunan, tetapi juga momentum untuk memperkuat komitmen bersama terhadap nilai-nilai dasar negara.
Peringatan Hari Lahir Pancasila di Kabupaten Landak menjadi pengingat bahwa keberagaman adalah kekuatan, dan Pancasila adalah pijakan utama dalam menjaga persatuan bangsa.(Anton)