![]() |
Acara rapat penanganan stanting di kabupaten Landak |
Rapat ini dihadiri oleh Sekda Landak, pejabat Organisasi Perangkat Daerah, serta perwakilan dari berbagai instansi, termasuk Kepala BPS Landak, Rektor Universitas Katolik Agustinus Hippo, Ketua TP-PKK, dan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama, serta Kepala Desa dan Wakil Bupati Landak, Erani.
Bupati Landak, Karolin Margret Natasa, menjelaskan bahwa evaluasi terbaru menunjukkan lonjakan kasus stunting di beberapa daerah. Ia menyoroti kurangnya disiplin masyarakat dalam membawa anak ke posyandu sebagai salah satu penyebabnya.
"Kadang-kadang muncul mendadak, anak kondisinya sudah enggak bagus, sudah dalam kondisi yang memerlukan penanganan. Sehingga menambah angka stunting yang sebenarnya tadinya sudah mulai menurun," ungkap Karolin dalam wawancara setelah pelantikan kepengurusan PKK pada Selasa, 15 April 2025.
Bupati Karolin mengingatkan masyarakat agar tidak meremehkan pentingnya membawa anak ke posyandu. Dengan mengikuti pemeriksaan di posyandu, petugas dapat memantau tumbuh kembang anak dan melakukan upaya pencegahan sejak dini.
Dalam upaya menanganinya secara lebih efektif, pemerintah daerah juga merencanakan pembentukan pusat rujukan khusus untuk stunting. Pusat ini dirancang akan menjadi lokasi penanganan bagi anak-anak yang mengalami stunting, baik dari segi kesehatan maupun edukasi bagi orang tua mengenai pentingnya gizi.
"Jadi nanti kita akan membuat sebuah tempat untuk penanganan stunting. Jika ada penyakit kronis atau kondisi khusus yang menyebabkan stunting, kita akan membenahi itu terlebih dahulu, sembari melakukan edukasi kepada keluarga," jelas Karolin.
Dia juga menekankan pentingnya kolaborasi dalam upaya pengentasan stunting. Dalam pengukuhan Ketua dan pelantikan pengurus TP PKK serta TP Posyandu dan Dekranasda, Karolin menekankan perlunya peningkatan kapasitas masyarakat, terutama bagi orang tua baru, agar lebih memahami gizi anak.
"Kita perlu fokus pada pengetahuan, seperti kapan anak boleh diberi nasi atau makanan lainnya," tutup Karolin.
Dengan harapan, pendidikan yang diberikan dapat meningkatkan kesadaran orang tua dalam mendukung perkembangan dan kesehatan anak, sehingga kasus stunting dapat ditekan.(Anton/Dek)