Sanggau Kalbar, Suaraborneo.id – Bencana banjir masih melanda beberapa wilayah di Kalimantan Barat (Kalbar). Hingga kini, tercatat tujuh kabupaten/kota terdampak banjir dengan total 167 desa terendam. Akibatnya, sebanyak 183.570 jiwa harus menghadapi dampak bencana ini.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Pusat Pengendali Operasi (Kapusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI, Bambang Surya Putra, saat berkunjung ke Kabupaten Sanggau. Dalam pertemuan di Kantor Bupati Sanggau, Bambang menyatakan ingin mendengar langsung perkembangan penanganan banjir di Kalbar.
"Saya ingin mengetahui secara langsung bagaimana perkembangan penanganan di Kalbar, terutama di tujuh kabupaten/kota yang terdampak. Apalagi, beberapa daerah sempat viral karena terisolasi akibat banjir," ujarnya.
Adapun tujuh kabupaten/kota yang terendam banjir meliputi Sambas, Bengkayang, Singkawang, Landak, Mempawah, Kubu Raya, dan Sanggau. Dari wilayah tersebut, empat daerah mengalami kondisi terparah, yakni Bengkayang, Mempawah, Sambas, dan Sanggau.
"Di masa tanggap darurat ini, yang paling penting adalah memastikan kebutuhan dasar warga terdampak terpenuhi, termasuk bantuan logistik dan kesehatan," tambahnya.
Bambang juga menekankan pentingnya upaya pembersihan lingkungan pascabanjir, termasuk penyemprotan disinfektan dan pencegahan penyebaran penyakit seperti demam berdarah dengue (DBD).
Sementara itu, berdasarkan informasi dari BMKG, curah hujan di Kalbar mulai menurun. Dalam lima hari ke depan, diperkirakan intensitas hujan akan berkurang menjadi hujan ringan hingga sedang.
"Dengan kondisi cuaca yang mulai membaik, diharapkan masyarakat dapat segera bangkit dan kembali menjalani aktivitas normal," pungkasnya. (TK)