Sanggau Kalbar, Suaraborneo.id - Sebanyak 38 pelaku seni budaya di Kabupaten Sanggau mengikuti Workshop Manajemen Seni Pertunjukan yang diselenggarakan di Hotel Grand Narita Sanggau. Acara ini dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdik) Sanggau, Alipius, dan berlangsung selama dua hari, menghadirkan narasumber berkelas seperti Gandung Djatmiko dan perwakilan dari Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.Sebanyak 38 pelaku seni budaya di Kabupaten Sanggau mengikuti Workshop Manajemen Seni Pertunjukan. (Foto:tk)
Dalam sambutannya, Alipius mengapresiasi acara ini sebagai peluang berharga bagi para pegiat seni budaya untuk memperluas pengetahuan dan keterampilan dalam menciptakan karya seni berkualitas.
"Harapan kita, seni bukan hanya sekadar hobi, tetapi juga menjadi alternatif pekerjaan yang dapat menopang kehidupan dengan lebih baik," ujarnya.
Alipius menegaskan bahwa workshop ini merupakan langkah penting dalam melestarikan dan menjaga warisan kesenian dan kebudayaan yang berasal dari berbagai suku, ras, dan agama di Kabupaten Sanggau.
"Warisan budaya yang ada harus kita jaga, lestarikan, tingkatkan, dan kembangkan. Ini penting agar kita bisa mewariskannya kepada generasi muda, anak cucu kita," tambahnya.
Ia juga merasa gembira karena banyak anak muda yang terlibat dalam kegiatan ini. Menurutnya, generasi muda adalah kunci untuk melestarikan dan memajukan seni dan budaya di Kabupaten Sanggau.
"Jika kita tidak tertarik dengan seni budaya lokal, kita berisiko mengikuti arus perkembangan yang tidak sesuai dengan identitas kita. Budaya dari luar belum tentu cocok dengan nilai-nilai kita," tutupnya. (Tk)