Sanggau Kalbar, Suaraborneo.id – Penjabat (Pj) Bupati Sanggau, Suherman, didampingi Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Ginting, Sekretaris Dinkes Najori, dan Kasi Kesmas Stepanus Jonedi, meninjau langsung pelaksanaan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di sejumlah lokasi. Langkah ini menjadi bagian dari upaya Kabupaten Sanggau dalam menekan angka stunting.pelaksanaan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di sejumlah lokasi. (Foto:tk)
Menurut data terbaru, prevalensi stunting di Kabupaten Sanggau menunjukkan tren penurunan yang signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat (Kesmas), Stepanus Jonedi, menjelaskan bahwa penurunan tersebut tercatat melalui Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) dan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), yang menjadi acuan Kementerian Kesehatan RI.
“Berdasarkan EPPGBM, angka stunting di Sanggau berada di 18 persen. Sedangkan menurut SSGI, angkanya mencapai 22,1 persen. Jauh menurun dibandingkan tahun 2022 yang masih berada di angka 32 persen,” ujar Jonedi.
Ia menambahkan bahwa secara nasional, data SSGI lebih diakui karena sifatnya independen. Sementara EPPGBM merupakan laporan rutin yang dikelola oleh Dinas Kesehatan.
“Penurunan ini menunjukkan prestasi Sanggau dalam pencegahan dan penanganan stunting. Pada 2022, Sanggau berada di peringkat ke-6 se-Kalimantan Barat, sedangkan pada 2023 kita berhasil naik ke peringkat ke-4,” ungkapnya.
Penurunan prevalensi ini tidak lepas dari sinergi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan berbagai pemangku kepentingan dalam mengoptimalkan program-program intervensi, termasuk PMT.
Kunjungan Pj Bupati Suherman kali ini diharapkan dapat memperkuat semangat bersama dalam mempercepat penanganan stunting di Sanggau. (TK)