-->

Atas Dukungan Karolin, Kini Kecamatan Air Besar Siap jadi Sentra Kopi Kabupaten Landak

Editor: Redaksi
Sebarkan:

Karolin Margret Natasa saat menerima bingkisan kopi bubuk dari Camat Air Besar, Selasa (13/12/22). Foto:dki
Landak Kalbar, Suaraborneo.id – Kecamatan Air Besar telah berhasil melakukan budidaya tanaman kopi dibeberapa desa yakni di Desa Sempatung, Desa Bentiang dan Desa Tengon yang merupakan daerah yang cocok untuk tanaman kopi.

Pengembangan budaya kopi di Kecamatan Air Besar sudah membuahkan hasil yang baik, karena saat ini sudah menghasilkan produksi kopi dalam satu bulan sebanyak 30 kilogram.

Bupati Landak periode 2017-2022, Karolin Margret Natasa mengapresiasi terobosan yang dilakukan oleh Kecamatan Air Besar yang sudah membuka desa-desa yang bisa melakukan pengembangan budidaya kopi.

"Ini merupakan wujud nyata kita dalam mengembangkan potensi desa. Saat saya menjabat sebagai Bupati Landak, kami membawa para kepala desa Kecamatan Air Besar dan camat Air Besar studi banding budidaya kopi di Kabupaten Kayong Utara, dan sekarang kita bisa melihat hasilnya dalam bentuk kopi bubuk ini," ucap Karolin usai menerima bingkisan kopi bubuk dari Camat Air Besar, Selasa (13/12/22).

Camat Air Besar, Mohammad Ivan Zulfisani mengucapkan terima kasih atas dukungan dan arahan yang diberikan Bupati Landak periode 2017-2022 dalam pengembangan potensi desa serta peluang usaha desa.

"Saya mewakili kepala desa dan masyarakat Kecamatan Air Besar mengucapkan terima kasih kepada Ibu Karolin Margret Natasa, karena saat menjabat sebagai Bupati Landak beliau sangat mendukung kami dalam pengembangan budidaya kopi, dan kami diajak studi banding ke Kayong Utara untuk budidaya kopi ini pada awal tahun kemarin. Dan kita bisa lihat hasil kerjanya dengan hasil kopi asli dari Kacamata Air Besar," ungkap Ivan.

Ivan menegaskan bahwa Kecamatan Air Besar siap menjadi sentra kopi untuk Kabupaten Landak dan akan melakukan pemetaan wilayah-wilayah yang bisa untuk budidaya kopi.

"Saat ini Desa Sempatung sudah menghasilkan 30 kilogram kopi jenis robusta dalam satu bulan dan ini sudah dalam bentuk kemasan kopi bubuk, untuk luas lahan produktif di Desa Sempatung seluas 6 hektare. Selain Desa Sempatung ada beberapa desa yang juga memiliki potensi untuk budidaya kopi ini yakni Desa Bentiang dan Desa Tengon," pungkasnya. (dki) 

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini