-->

Peran Media Dalam Pengawasan Pemilu Partisipatif

Editor: Antonius
Sebarkan:

Salfius Seko saat menyampaikan sosialisasi pengawasan Pemilu partisipatif (foto :Antonius) 
LANDAK, suaraborneo.id - Media selama ini dianggap sebagai kontrol sosial atau penengah dalam kehidupan sosial politik yang ada.

Peran media sebagai lembaga keempat disamping legislatif, eksekutif dan yudikatif, diharapkan menjadi corong masyarakat terhadap dinamika sosial politik.

Hal ini disampaikan oleh Salfius Seko Narasumber dari Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura, Pontianak saat menyampaikan sosialisasi pengawasan Pemilu partisipatif di D' Raos Ngabang, Rabu (19/10/2022). 

Dalam sosialisasi itu, Salfius Seko memaparkan informasi Media menurut Bill Kovak, informasi media diharapkan mampu menjadi pengawas kekuasaan yang ada saat ini. 

" Oleh karenanya, antara jurnalisme dan demokrasi tumbuh bersama-sama. Demokrasi tidak akan eksis tanpa jurnalisme politik yang baik, " papar Salfius Seko. 

Dikatakannya,  peran yang dimainkan media dalam Pemilu adalah menyajikan fakta-fakta dan informasi independen tentang peristiwa dan isu-isu yang akan jadi referensi bagi masyarakat dalam membuat keputusan. 

Jurnalisme memiliki peran sebagai penyedia informasi yang dibutuhkan warga agar mereka bisa 'hidup merdeka dan mengatur diri sendiri.

" Untuk itu independensi media sangat penting. Independen dari otoritas politik, otoritas sosial atau bisnis, dan tidak ada bias personal. Loyalitas jurnalis semestinya bukan loyalitas pada pemilik media tetapi loyalitas kepada warga negara., " kata Salfius Seko. 

Dijelaskan Salfius Seko,  bentuk Pengawasan Ideal Media dalam Pemilu Model watchdog journalism atau “ anjing penjaga” yang secara sederhana menempatkan media dan jumalis sebagai the monitor of power bukan agent of ower.

Dalam konteks penerapan jurnalisme politik pada institusi media komersial, kredibilitas media dipengaruhi kemampuannya mengimbangi pesan-pesan periklanan politik yang terimanya dengan muatan jurnalisme politik yang kritis terhadap kesalahan yang dilakukan pemasang iklan itu. 

"Hal itu dapat dilakukan, antara lain dengan poling rutin media untuk menyiarkan visi, misi, dan program partai/capres dan cawapres dengan waktu/ruang yang memadai sehingga dapat membantu pemilih menseleksi informasi poli yang dibutuhkan, " jelas  Salfius Seko. (Anton) 

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini