PONTIANAK, Suaraborneo.id - Kongres biasa Assosiasi Futsal Provinsi (AFP) Kalimantan Barat digelar, di salah satu Hotel di Pontianak, Sabtu (01/10/2022). Kongres Bias Assosiasi Futsal Provinsi (AFP) Kalimantan Barat. Foto:ist/aa
Sejumlah agenda dibahas mulai dari kesepakatan usia pemain dan mutasi atlet Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kalimantan Barat 2022.
Ketua Assosiasi Futsal Provinsi (AFP) Kalimantan Barat, Mulyadi Rahyono mengatakan, menjelang bergulirkan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kalimantan Barat pihaknya terus mempersiapkan diri sehingga dari kongres ini akan membuat sejumlah aturan maupun kesepakatan sesuai regulasi Porprov.
Ia menegaskan aturan yang dibahas tersebut diantaranya mengenai usia pemain maupun mutasi pemain antar Kabupaten dan Kota
“Kita akan membuat suatu kesepakatan aturan tapi tidak melenceng dari aturan Porprov yaitu tentang usia pemain Cabor futsal yang mengikuti Porprov, kemudian menyepakati tentang regulasi pemain yang pindah antar kabupaten akan kita batasi sesuai aturan yang nanti kita buat, jadi tidak semua pemain yang pindah” jelasnya.
Selain Porprov, Mulyadi mengatakan Kongres ini membuat sebuah rancangan dalam menjalankan sebuah Liga Futsal antar Kabupaten/Kota dengan diawali dari setiap daerah yang sudah harus memiliki juara.
Sementara, Ketua KONI Kalimantan Barat, Fachrudin D Siregar mengatakan, cabang olahraga futsal menjadi cabang perdana yang ditandingkan di Porprov Kalbar 2022 pada tanggal 2 November 2022 di GOR Pangsuma Pontianak, sehingga ia meminta dari saat sekarang AFP Kalbar mempersiapkan dengan baik pelaksanaannya dan kepada seluruh Kabupaten/Kota juga harus siap membawa tim futsal terbaiknya bertanding meraih prestasi.
“Karena Porprov sudah semakin dekat dan Futsal merupakan Cabor yang pertama dipertandingkan, jadi teman-teman daerah harus siapkan semua timnya, tim futsal yang lebih awal datang ke Pontianak ini,” pintanya.
Fachrudin juga berpesan karena animo futsal di Kalbar tinggi maka pengurus wajib memiliki banyak pemain futsal yang potensial dengan mengkategorikan pemain lapis 1,2,3 dan seterusnya sehingga ini bias terus memacu atlet berkualitas dan siap berprestasi hingga tingkat nasional. (rs/as)