-->

Dinas Terkait Diminta Mengawasi Peredaran Migor di Pasaran

Editor: Redaksi
Sebarkan:

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sintang, Jeffray Edward.
Sintang Kalbar, Suaraborneo.id - Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sintang, Jeffray Edward, meminta pengawasan peredaran distribusi minyak goreng  (Migor) di Kabupaten Sintang benar-benar diperhatikan. Mengingat, saat ini stok minyak goreng di Sintang terbatas dan mahal.

“Kondisi saat ini dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng sudah dilepas oleh pemerintah pusat, seharusnya tidak langka lagi. Tapi kenyataannya masih langka di pasaran,” kata Jeffray, Kamis (21/4/2022). 

Dengan adanya kondisi tersebut, politisi PDI Perjuangan meminta instansi terkait dan aparat harus betul-betul ketat mengawasi peredaran minyak goreng di pasaran. Agar kebutuhan-kebutuhan masyarakat akan minyak goreng bisa terpenuhi.

“Tapi waktu kami kumpul bersama Forkopinda, menurut Pak Bupati dan Pak Kapolres bahwa akan masuk minyak goreng. Informasi yang saya dengar, ada dua kontainer minyak goreng yang akan tiba di Sintang. Tapi kita lihat peredarannya sampai kemana, dan kapan barang itu datang ke sintang,” ucapnya.

Jeffray juga berharap agar minyak goreng tidak ditimbun di tengah kondisi di lapangan yang masih langka.

“Ini yang harus jadi perhatian pemerintah dalam hal ini instansi terkait dengan aparat agar sama-sama mengawasi. Kalau masyarakat menemukan dugaan penimbunan dan tidak sesuai dengan aturan, lebih baik dilaporkan saja,” imbaunya.

Sementara itu, pantauan di lapangan terlihat stok minyak goreng disejumlah toko modern dan retail kosong. Minyak goreng yang tersedia hanya berharga mahal saja. Sementara, minyak goreng kemasan premium sebagian besar sudah habis.

Kondisi ini dikeluhkan masyarakat. Apalagi saat ini umat Muslim sudah memasuki bulan suci Ramadan. Tentunya, ketersediaan minyak goreng yang terjangkau sangat diharapkan.

Oleh sebab itu, diharapkan apa yang di sampaikan bupati diatas bahwa minyak goreng akan datang sebanyak dua kontainer tepat sasaran dan tidak di manfaatkan oleh segelintir oknum yang akan meraup keuntungan. (tm)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini